Media Indonesia, 14/11/2001 21:37 WIB
Dua Nama Orang Penting Kasus Bom masih Dirahasiakan
JAKARTA (Media): Kapolda Metro Jaya Irjen Sofjan Yacoeb menolak menyebutkan
nama-nama orang yang disebutkan dua tersangka kasus penemuan bom di Hotel
Mega Matraman Jakarta Timur. Pengembangan penyidikan kasus bom masih
dilakukan, dari hasil pemeriksaan ada hal-hal yang menyangkut ke sana kemari. "Itu
akan kita usut terus," ujarnya.
Sofjan menolak menyebutkan orang-orang yang disebutkan oleh dua tersangka,
termasuk ketika wartawan menanyakan keterkaitan mantan menteri sebagai otak
kejadian itu. "Yang jelas siapapun yang terkait pasti kita panggil. Tidak etis kalau
saya sebut nama duluan," tambahnya.
Dijelaskanya, para tersangka ini masih tetap tidak bersedia menyebutkan lokasi yang
akan diledakkan. Mereka hanya mengatakan bertujuan mengacaukan Jakarta, dan
mengadu domba antar-umat beragama. "Ini kelihatannya seperti itu. Dan mereka
mempunyai maksud-maksud tertentu," ujarnya.
Ketika ditanya soal asal kelompok dua tersangka ini, Kapolda tidak bersedia
menyebutkannya. "Itu kurang etis, yang jelas, kasusnya masih kita sidik. Dan saya
berjanji akan menyidik kasus ini hingga tuntas," katanya.
Soal adanya kelompok seperti Mujahidin, Kapolda menyatakan bahwa hal itu baru
keterangan para tersangka, dan polisi tidak langsung percaya begitu saja. "Apalagi
saya juga sudah menerima surat dari Mujahidin Maluku yang meminta kasus itu agar
diusut tutas," paparnya.
Dijelaskannya, Mujahidin Maluku juga meminta keterangan soal kenapa dua pendeta
itu menjadi sasaran kedua tersangka dalam kasus peledakan bom di Gereja Petra.
"Oleh karena itu semua pendeta yang di Gereja Petra Jakut akan kita mintai
keteranganya," ujarnya. (OL-01)
Copyright © 1999-2001 Media Indonesia. All rights reserved.
|