The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

HIMBAUAN GURU BESAR UI TENTANG DEMO DI INDONESIA


HIMBAUAN GURU BESAR UI TENTANG DEMO DI INDONESIA

Penulis : Sarlito W Sarwono

Di Jakarta, akhir-akhir ini, hadir gaya unjuk rasa baru: meneriakkan "Allahu Akbar" sambil mengacung-acungkan gambar Osama bin Laden. Biasanya, di Indonesia, orang berdemo "Allahu Akbar" sambil mengacung-acungkan gambar Ka'bah (zaman pemilu ala Orde Baru) atau gambar Gus Dur (yang oleh pengunjuk rasa lain justru diinjak-injak).

Tetapi yang sebenarnya, nama Tuhan-nya Muslim itu (menurut pakem agama yang betul) tidak oleh disebutkan bersama nama lain, kecuali nama Muhammad SAW, apalagi dikaitkan dengan masalah politik (walaupun diklaim sebagai antiterorisme).

Semua Muslim di Indonesia tahu itu. Tetapi kita tetap saja melakukannya,bahkan Majelis Ulama Indonesia ikut mendorong. Pendeknya, tiba-tiba saja,nama yang satu ini menjadi sangat populer, diagungkan sebagai pahlawan, bahkan mungkin dianggap sebagai Imam Mahdi atau Ratu Adil yang diutus Allah untuk menyelawatkan umat manusia. Padahal, tahukah kita siapa Osama itu? Tahukah kita siapa Taliban itu? Tahukah kita siapa orang-orang yang tiba-tiba kita jadikan idola itu (saat ini anyak karyawan kantoran yang menempel poster Osama di dinding) ?

Rasanya di antara yang berunjuk rasa itu tidak banyak yang tahu. Saya pun tidak. Yang saya tahu hanyalah bahwa Osama adalah W.N. Arab Saudi yg dilatih untuk menjadi teroris anti-Rusia di Afghanistan. Tetapi kemudian dia berbalik menjadi teroris yang meneror AS sendiri.

Pemerintah Arab Saudi(negara acuan umat Muslim Indonesia tempat Ka'bah terletak dan merupakan tanah air asal-usul para habib Indonesia) sudah membatalkan kewarganegaraan Osama tujuh tahun yang lalu. Pemerintah Arab Saudi juga telah mengecam dengan keras tindakan Osama dan pengikut-pengikutnya, dan mengatakan bahwa mereka telah mencemarkan nama Islam.

Akan halnya negara Afghanistan sendiri, sekarang dikuasai kaum Taliban,yang mengusir kaum Mujahiddin (pejuang-pejuang melawan penjajahan Rusia) dari Kabul, membunuhi pimpinan mereka, dan melarang para wanita yang keluar dari rumah tanpa muhrim sehingga banyak janda dan anak-anaknya mati kelaparan karena tidak bisa bekerja dan perempuan yang sakit mati karena tidak dapat diobati oleh dokter yang semuanya laki-laki, atau wanita yang tangannya buntung karena dipotong ketika ketahuan mengecat kuku,wanita-2 stress karena tidak boleh menonton TV atau hiburan apapun, semuanya serba tidak boleh (padahal bangsa Indonesia selamanya mati-matian membela hak asasi wanita). Maka tidak heran sebagian besar populasi wanita dari negeri itu melarikan diri hijrah ke luar negeri, ke India, ke Pakistan, bahkan sampai jauh terlunta-lunta di Samudra Indonesia antara mati dan hidup karena ditolak di Australia dan di Indonesia. Hal ini juga mengherankan,karena ribuan orang berteriak-teriak histeris mengecam

Amerika di Kedubes AS, dan puluhan ribu lainnya dengan bangga memadati bunderan HI hingga macet total, yang katanay sebagai bentuk kepedulian terhadap Afganistan; tetapi di sisi lain mereka tidak peduli sama sekali terhadap pengungsi-pengungsi Afganistan yang antara hidup dan mati saat ini sedang di tampung oleh Imigrasi di sebuah villa di kawasan Gn.Putri - Bogor.

Karena itulah pemerintah Arab Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Afghanistan (baca: Taliban), Pakistan (yang juga negara Islam) ikut mengultimatum Afghanistan kalau tidak menyerahkan Osama dan Turki (juga negara Islam),sebagai anggota NATO mendukung AS untuk menumpas teroris (baca: Osama).

Sementara itu, kaum Mujahiddin yang selama ini terdesak ke bagian utara Afghanistan sudah menggerakkan tank-tanknya menuju Kabul untuk merebut kembali ibukota itu. Jadi umat Islam sendiri sedang saling bertikai. Kalau para pengunjuk rasa Indonesia dengan fanatik mengatakan bahwa mereka mendukung umat Islam, pertanyaannya adalah umat Islam yang mana yang dimaksud? Padahal 20 hari sebelum tulisan ini dibuat, Palestina dan Israel justru sedang akan memulai perundingan damai mereka lagi.

Di sisi lain, kita semua tahu bahwa setelah Rusia rontok, kekuatan AS makin menjadi-jadi, karena ia merasa sebagai negara adidaya satu-satunya. Indonesia sudah di-kerja-in Amerika sejak zaman Soeharto lewat bantuan-bantuan bilateral yang mengikat maupun lewat Bank Dunia dan IMF yang penuh syarat (yang sulit dipenuhi Indonesia, tetapi diterima juga). AS melakukan embargo, ketika dia sedang ngambek pada Indonesia (misalnya: karena Indonesia dianggap melanggar HAM)

Waktu WTC dan Pentagon ditabrak pesawat-pesawat komersial AS sendiri yang dibajak teroris), banyak yang mengharapkan(terutama Muslim Indonesia) agar AS tahu diri dan istigfar, tetapi nyatanya AS malah sesumbar tidak karu-karuan dan mengumbar ancaman ke kanan ke kiri.

Memang, kalau ditilik dari arogansi dan emosinya, AS persis seperti anak-anak. Tetapi itu bukanlah suatu yang aneh. Di sekolah saja, anak yang terpandai di kelas, selalu dianggap arogan. Walaupun ia tidak bermaksud menyombongkan diri, teman-temannya selalu menganggap setiap kata, setiap tindakannya sebagai penuh keangkuhan. Ia angkuh, kata teman-temannya, karena ia disayang guru, kalau ada lomba-lomba IPA atau matematika ke luar daerah dia yang selalu menjadi wakil sekolah, hadiah-hadiah dan penghargaan-penghargaan selalu jatuh ke tangan dia dan sebagainya.Nah, karena keangkuhannya, teman-temannya yang lain mencoba mengganggunya, menyakitinya dan kalau bisa menjatuhkannya. Dan ketika ia disakiti, reaksinya emosional, ke kanak-kanakan.

Kalau kita memakai teorinya psikolog Gustave Le Bon, maka semua kelompok (dari massa di pasar malam, sampai negara)selalu mempunyai ciri yang berbeda dari sifat perorangan. Kalau pada perorangan kita bisa melihat orang yang pandai di samping yang bodoh, yang rasional di samping yang emosional, yang konstruktif di samping yang destruktif, maka kelompok,menurut Le Bon, selalu berjiwa kekanak-kanakan irasional, emosional, agresif,destruktif. Khususnya jika kelompok itu sedang terdesak sehingga naluri jiwa kelompoknya lebih mencuat ketimbang naluri jiwa individual.

Namun, sejelek-jeleknya kita memaki Amerika, tetap saja mereka bukan hanya bermain kata-kata dalam kepeduliannya pada sesama. Buktinya, Amerika saat berperang dengan Taliban tetap saja mengirim bantuan makanan dan minuman kepada rakyat Afghan. Amerika dengan jelas berusaha tidak membunuh orang-orang sipil. Jadi,kita terlalu sok jago kalau minta Amerika menyetop serbuan mereka itu, minta pemutusan diplomatik dengan Amerika, dan melakukan sweeping terhadap warga AS di Indonesia.

Kalau kita hebat, kenapa bukan biaya demontrasi itu saja yang dikirimkan ke Afghanistan untuk membantu penderitaan rakyat pengungsi disana? Pemerintah Indonesia hanya mampu mengirimkan bantuan US$ 100 ribu, sementara A.S. mengirimkan bantuan jutaan dollar.

Akibat ulah sekelompok ekstrem di Indonesia dgn atas nama FPI atau apapun itu, pemerintah dan rakyat Indonesia sangat menderita karena ekonomi semakin buruk, rupiah semain ambruk, dan harga-harga saham juga turun, transaksi di BEJ turun drastis, pajak penghasilan pemerintah tentu juga turut anjlok.

Pemerintah dan rakyat Indonesia harus sadar dan jeli usaha-usaha golongan ekstrem di Indonesia itu, karena tujuan mereka hanyalah agar pemerintah sekarang yang dipimpin Ibu Megawati ini ambruk dan ekonomi kita semakin terpuruk. Polisi dan TNI serta pemerintah semestinya dengan jelas dan tegas menindak mereka ini secara represif agar keterpurukan Indonesia tidak semakin menjadi-jadi.

Sayangnya, kita di Indonesia, justru melakukan reaksi yang lebih fanatik dan tolol, yaitu men-sweeping orang-orang AS yang sedang di Indonesia. Artinya, kita sama kekanak-kanakannya dengan orang yang kita maki-maki. Apalagi kita langsung men-Imam Mahdi-kan Osama bin Laden (sehingga melanggar iman kita sendiri) dan membela rezim yang kita tidak kenal sama sekalireputasinya. Saya kira Islam tidak menganjurkan umatnya untuk membabi buta seperti itu (babi yang tidak buta pun diharamkan agama). Tetapi kita justru melakukannya dan MUI mendorong.

Saya khawatir, dalam perang yang sudah dimulai di Afganistan, mulai tanggal 7 Oktober 2001, antara dua pihak yang membabi buta ini, pihak yang hanya punya emosi marah akan dikalahkan oleh pihak yang juga sedang marah tetapi punya akal, ilmu, teknologi, senjata da uang. Saya khawatir, jangan-jangan inilah memang yang menjadi tujuan dari teroris (siapa pun dia) yang menghantam WTC dan Pentagon. Mereka bukannya ingin menghancurkan AS (karena terlalu kuat) tetapi ingin memancing emosi umat Islam yang sebagian besar pemeluknya fanatik dan terbelakang, sehingga dunia panik, saling baku hantam, dan kacau balau. Dan tampaknya masyarakat kita memang cenderung terpancing. Dan tampaknya kita satu-satunya negara yang terpancing di ASEAN (Malaysia tidak terpancing walau pun dia juga negara Islam).

Karenanya jangan heran jika Indonesia akan tetap yang paling bodoh dan terpuruk dibandingkan negara Islam ASEAN lainnya dan jangan heran kalau Imam Mahdi yang mendadak kita elu-elukan tidak akan ada pengaruhnya sama sekali untuk kesejahteraan dan kedamaian umat Islam di Indonesia.

Kiranya rakyat kita semakin sadar bahwa ajaran utama sebuah agama adalah untuk bisa mencintai sesama manusia, bukan untuk membenci golongan satu dengan yang lainnya. Amerika juga tidak sejelek yang mereka tuduhkan itu, bahkan saat ini orang-orang Islam yang tinggal di Amerika sangat merasa dihormati dan senang dengan perlakuan aparat pemerintah Amerika dan rakyat Amerika yang simpatik kepada orang-orang Islam disana.

Bila Anda sebagai kaum intelektual dan melihat segala fakta diatas, bagaimanakah seharusnya Anda bersikap ?

Penulis adalah guru besar UI

Sarlito W Sarwono


I Ketut Wiryadinata: Bila Anda Islam, lakukan 'jihad' dengan menyebarkan warta kebenaran ini kepada kerabat-kerabat Anda Bila Anda Kristen, jadilah 'garam' dan 'terang' dunia Bila Anda bukan Islam atau Kristen, lakukan 'dharma' dengan melakukan kebajikan kepada wawasan rekan-rekan Anda dengan memforward artikel ini.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044