|
|
Surya Online, Jumat, 12 Oktober 2001 14:32 WNA di Ambon minta perlindungan Ambon: Sejumlah warga negara asing (WNA) yang merupakan perwakilan LSM Internasional dan badan-badan PBB di Ambon meminta pengamanan dari Penguasa Darurat Sipil Daerah (PDSD) Maluku sehubungan maraknya demonstrasi menentang penyerangan AS dan sekutunya ke Afghanistan, kata Walikota Ambon, Drs.Jopi Papilaja, MS. "Jumlahnya belum diketahui. Hanya saja, mereka ditempatkan di hotel Mutiara dengan pengamanan dari aparat keamanan,"katanya, ketika dikonfirmasi wartawan, di Ambon, Jumat (12/10). Walikota melihat, tuntutan msyarakat agar orang asing meninggalkan Maluku, khususya Ambon hanyalah didasari sikap emosional, dan sejauh ini tidak dilakukan dalam bentuk kekerasan. Tuntutan itu, hanyalah melalui pernyataan sikap yang sebenarnya merupakan kebijakan Pemerintah Pusat. Yang pasti, bila perwakilan LSM Internasional meninggalkan Maluku, maka risikonya sangat besar bagi pemerintah, terutama dalam upaya pemberdayaan pengungsi. "Pemerintah hanya bisa menangani pemberian Uang Lauk Pauk (ULP) dan beras. Namun, program maupun proyek pemberdayaan pengungsi untuk usaha ekonomi produktif itu merupakan kegiatan LSM Internasional. Dengan demikian, keberadaan mereka masih dibutuhkan,"tandasnya. Walikota mengharapkan, masyarakat berpikir dan bertindak rasional terhadap orang asing, terutama perwakilan LSM Internasional sehingga tidak menimbulkan masalah baru, baik bagi pengungsi maupun pemerintah sendiri dengan keterbatasan anggaran yang ada. "Kami pun telah berkoordinasi dengan PDSD Maluku dan Dewan Pembantunya serta personil TNI/Polri guna menjamin keamanan orang asing sehingga ada kepastian bagi mereka untuk merealisir program/proyek yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat," ujar Papilaja.(ant) Received via email from: A @ Ambon@yahoogroups.com |