|
|
Surya on line 17 Sept. 2001 Ambon: Dana bantuan hibah senilai 90.889 dolar AS untuk membantu transportasi pengungsi di Kodya Ambon dan Kabupaten Buru, ternyata masih tersimpan di salah satu bank di Ambon. Walikota Ambon Drs Jopi Papilaja MS di Ambon, Senin (17/9) mengatakan dana yang penandatanganan kontraknya di Jakarta, 7 Maret 2001 itu masih belum digunakan dan disimpan pada satu bank di daerah ini. "Dana bantuan sekitar Rp 900 juta itu akan dimanfaatkan untuk memulangkan pengungsi korban 'tragedi kemanusiaan' ke Buru. Hany saja, hingga saat ini belum direalisasikan sehingga harus diamankan di bank," ucapnya. Ditanya kemungkinan bila ada LSM yang meminta dana untuk penyaluran bantuan pengungsi, ia mengatakan biasanya sudah ada anggarannya. "Kalau pun ada, tidak akan diberikan kepada yang 'raportnya merah'," kata Walikota. Hibah dari Kedubes Jepang itu juga diberikan kepada Kabupaten Maluku Tenggara dan Maluku Tenggara Barat (MTB) masing-masing 90.675 dolar AS, sedangkan Kabupaten Maluku Tengah 91.747 dolar AS. Dana ini sebenarnya satu paket dengan dua proyek lainnya di Provinsi Maluku Utara. Satu proyek serupa dengan empat Kabupaten di Maluku senilai 88.531 dolar AS dan satu lainnya untuk pembangunan gedung sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi senilai 88.343 dolar AS. Sumber di Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, menyatakan Pemda setempat tidak tahu menahu ada dana proyek dimaksud. Padahal, sebenarnya sangat dibutuhkan karena pengungsi di Maluku Tengah saat ini sekitar 103 ribu jiwa dari Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Dana untuk Kabupaten Maluku Tengah diterima oleh salah satu pejabat Provinsi Maluku di Jakarta beberapa waktu lalu. (ant) Received via email from: Ambon@yahoogroups.com |