ANTARA, 8 September 2006 23:53
Polisi di Palu Mengamuk, Sejumlah Warga Cedera
Palu (ANTARA News) - Sejumlah polisi remaja di Palu, Sulawesi
Tengah, Jumat malam, mengamuk dan melakukan pemukulan secara membabi-buta,
mengakibatkan sejumlah warga setempat cedera sehingga terpaksa dilarikan ke
rumah sakit.
Selain itu, beberapa rumah warga di sekitar lokasi kejadian (perempatan Jln
Tombolotutu dan Jln Sukarno-Hatta di Kelurahan Talise, Palu Timur), mengalami
kerusakan ringan akibat ditendang paksa beberapa oknum polisi saat memburu orang
yang dicari.
Informasi dihimpun ANTARA News, Jumat malam, menyebutkan insiden yang mulai
berlangsung pukul 20:30 Wita itu bermula ketika seorang oknum polisi remaja yang
mengendarai sepeda motor dari arah barat menuju timur tiba-tiba berhenti di depan
sebuah rumah penduduk di Jln Tombolotutu Atas dan mendekati seorang pemuda
setempat.
"Saat itu terjadi pertengkaran mulut antarkeduanya, namun tak berapa lama
kemudian berlanjut ke perkelahian," kata seorang saksi mata.
Pemuda yang belum diketahui identitasnya dan belakangan menjadi korban
pemukulan ini selanjutnya lari ke Poskamling di sudut perempatan Jln
Tombolotutu-Jln Sukarno-Hatta.
Saksi mata lain mengatakan, saat itu tiba-tiba terdengar teriakan "maling"
berulangkali, sehingga warga setempat ramai-ramai berdatangan ke lokasi kejadian.
Oknum polisi remaja yang merasa terkepung ini segera mengeluarkan telepon
genggam dari saku celananya dan mengontak seseorang. Tak berapa lama,
sedikitnya tujuh polisi remaja dari Kompleks Asrama Perintis Poboya, Palu Timur,
sudah tiba di TKP dan langsung mengamuk dengan melakukan pemukulan terhadap
sejumlah warga.
Dalam peristiwa itu, dua pemuda setempat dan salah satunya diketahui bernama
Erwin dilaporkan mengalami luka di bagian kepala sehingga segera dilarikan ke
rumah sakit guna mendapatkan perawatan.
Para oknum polisi ini juga sempat mengejar sejumlah orang yang lari menyelamatkan
diri ke rumah-rumah penduduk disertai membuang letusan senjata api ke udara
berulang kali.
Kepada seorang perwira polisi dari Polresta Palu di lokasi kejadian, Mahfud yang
menjadi Ketua RT setempat meminta agar warganya tidak "dikorbankan" dalam
proses pemeriksaan kasus ini.
Beberapa warga setempat dan sejumlah oknum petugas telah diangkut ke Mapolresta
Palu untuk dimintai keterangan.(*)
COPYRIGHT © 2006 ANTARA
|