ANTARA, 30 Agustus 2006 01:04
Warga Tual Masih Bertahan di Pengungsian
Ambon (ANTARA News) - Ratusan warga di Tual dan Langgur, Kabupaten Maluku
Tenggara, saat ini masih bertahan di tempat-tempat pengungsian yang dirasakan
lebih aman dari ancaman gelombang tsunami setelah kawasan itu diguncang gempa
tektonik berkekuatan 6,4 pada Scalla Rechter pukul 22:38:04 WIT.
Wartawan ANTARA News dari Tual, Selasa malam (Rabu dinihari WIT)melaporkan,
ratusan anggota masyarakat mengungsi ke dataran yang lebih tinggi seperti Kantor
Bupati Malra di kawasan Desa Un dan Kampung Raja serta bukit Masbait. Mereka
membawa tikar dan bantal dan sampai saat ini masih tetap bertahan karena merasa
khawatir bila kembali ke rumah.
"Getaran gempa bumi memang tidak terasa, tapi kepanikan warga mencuat setelah
ada pemberitaan salah satu media elektronik swasta nasional yang menyatakan
gempa tektonik di Tual berpotensi menimbulkan gelombang tsunami," ujar Mochamad
Kabalmae (41), salah seorang warga Tual.
Akibatnya penduduk yang menetap di kawasan pesisir pantai merasa sangat khawatir
dan secara spontan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi seperti Kampung Raja
dan kantor Bupati Malra di Desa Un.
Hal senada juga disampaikan warga Langgur lainnya, Rulan Masella (52) yang
mengaku ikut mengungsi karena khawatir dengan pemberitaan salah satu media
elektronik akan terjadi gelombang tsunami.
Akibat kepanikan tersebut, sejumlah tukang ojek dan angkot ikut mengeruk
keuntungan dengan mematok tarif Rp100.000 hingga Rp200.000 untuk sekali jalan
bagi warga yang hendak mengungsi.
Selain menggunakan jasa tukang ojek dan kendaraan pribadi, sebahagian
masyarakat berjalan kaki mencari tempat perlindungan yang dirasakan lebih aman
sambil membawa barang seadanya untuk tidur di tempat pengungsian.
Kepala seksi Informasi Badan Meteorolgi dan Geofisika (BMG) Ambon, Bram
Mustamu, mengatakan gempa tektonik yang terjadi pada posisi 6,75 LS - 132,03 BT
dengan kedalaman 33 Km 146 Km arah Barat Daya Tual itu memang berpotensi
tsunami tapi sejauh ini belum ada laporan resmi.
"Alat seismograf BMG Ambon juga belum mencatat adanya gempa susulan dan
akibat-akibat dari kejadian alam tersebut," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © 2006 ANTARA
|