detikcom, 12/07/2006 17:06:34 WIB
Ajaib! Bukit Ambruk Membentuk Danau Sepanjang 1 Km
M Hanafi Holle - detikcom
Ambon - Bukit di Dusun Mamua, Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku
Tengah, yang ambruk dan amblas ke dalam tanah, Jumat pekan lalu, akhirnya
membentuk danau. Danau sepanjang 1 km, lebar 100 meter dan dalamnya mencapai
40 meter ini menutupi aliran Sungai Mamua menuju laut.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (12/7/2006) warga Dusun Mamua dan desa-desa
tetangga berdatangan menyaksikan kejadian aneh yang sempat menakutkan warga
Dusun Mamua dan desa-desa tetangga lainnya tersebut.
Menurut La Amin (29), warga sudah tahu bukit itu ambruk. Namun mereka tidak tahu
kalau ternyata membentuk danau. "Kami tidak tahu bukit yang runtuh itu akan
membentuk seperti danau sepanjang ini," kata Amin keheranan, saat menyaksikan
danau tersebut.
Bukit yang berada di belakang Dusun Mamua, sekitar 2 km itu, diprediksi Badan
Metrologi dan Geofisika Ambon terjadi akibat perubahan permukaan bumi. "Jadi kalau
dilihat peta geologi pulau Pmbon, Dusun Mamua masuk dalam jalur patahan (sesar)
yang dapat mengakibatkan perubahan permukaan bumi. Jalur itu hingga Desa Alang
Kecamatan Leihitu," jelas Beny Sipolo, Kepala BMG Ambon, Selasa kemarin kepada
detikcom.
Kendati demikian, Sipolo menambahkan, jalur di Dusun Mamua masuk dalam
patahan tidak aktif. Namun sesar ini bisa aktif jika ada pergerakan lempengan bumi.
"Ini yang mengakibatkan gempa bumi beberapa waktu lalu," katanya.
Kapolsek Leihitu Iptu Umar Sahupala kepada detikcom menyatakan, jika bentukan
danau itu jebol akibat banjir, maka seluruh pemukiman warga akan diseret arus air
danau itu. "Dilihat dari panjang, luas dan dalamnya danau itu, jika terjadi hujan deras
dan danau itu jebol, bukan tak mungkin seluruh pemukiman warga akan terseret arus
air," kata dia.
Mengantisipasi kondisi ini, 150 kepala keluarga dusun Mamua dan beberapa kepala
keluarga dusun-dusun tetangga masih enggan kembali ke rumah mereka. Bahkan
barang-barang milik warga satu per satu mulai diamankan ke tempat yang paling
aman.
Sebagian warga yang sudah kembali ke rumah mereka melakukan siskamling guna
mengantisipasi kemungkinan terburuk."(nrl)
© 2006 detikcom, All Rights Reserved.
|