detikcom, Jumat, 14/07/2006 16:58 WIB
Pendapat Ilmiah Pembentukan Danau Ajaib di Maluku
M Hanafi Holle - detikcom
Jakarta - Berawal dari bukit amblas ke dalam Bumi. Kemudian, di bekas bukit itu
terbentuklah danau. Bagaimana ini bisa terjadi? Memang penuh misteri. Banyak
orang terkejut atau bahkan setengah percaya, antara ya dan tidak. Bagaimana bila
hal ini diteropong dari sudut ilmiah?
Danau ajaib ini terjadi di Dusun Mamua, Desa Hila Kecamatan Lei! hatu, Kabupaten
Maluku tengah, pekan lalu. Warga setempat jelas was-was dengan fenomena alam
yang aneh ini. Mereka menganggap hal ini sebagai bala dan mereka pun mengungsi.
Mereka pun menggelar tahlilan dan menyiapkan sesaji.
Tim dari Badan Meteorologi dan Geofisika(BMG) Ambon telah turun ke lokasi untuk
menyaksikan dari dekat dan menyelidikinya. Kepala BMG Ambon Beny Sipolo
membeberkan hasil penelitian tentang danau yang kini menyihir perhatian masyarakat
Maluku Tengah dan Ambon itu,
Menurut Beny, bila dilihat dari prageologi Pulau Ambon, dusun Mamua masuk dalam
jalur sesar (pahatan). Sebenarnya, sesar ini selama ini tidak aktif. "Tapi
sewaktu-waktu bisa aktif kalau ada pergerakan lempengan bumi," kata Beny saat
dihubungi detikcom, Jumat (14/7/2006).
Nah, bagaimana danau ini amblas dan kemudian terbentuk danau? Menurut Beny,
danau itu terbentuk karena bukit ambruk, bukan longsor. "Nah, karena ada perubahan
permukaan bumi (pergerakan lempengan bumi), maka sebagian gunung atau bukit
kemudian terperosok masuk ke dalam tanah. Inilah aktivitas patahan yang terjadi di
jalur itu," ujar dia.
Pada saat bersamaan, bekas bukit itu kebetulan dekat dengan sumber air. Sumber
air ini sebelumnya mengalirkan air ke 9 sungai yang ada di Kecamatan Leihitu,
sekitar 42 km dari Ambon. Air yang mengalir dari sumber ini bersambung sampai ke
hulu sungai.
"Jadi, dapat dipastikan bukit yang runtuh dan membentuk danau itu karena air tidak
mengalir atau terhambat oleh bukit yang runtuh itu. Semua jalur aliran sungai tertutup
tanah setinggi 30 meter dan tebal tanahnya 20 meter, sehingga menggenang," terang
dia.
Informasi yang didapatkan detikcom proses runtuhnya bukit kemudian berubah
menjadi danau ini hanya dalam waktu dua hari. Begitu bukit runtuh, keesokan harinya
tiba-tiba bekas bukit itu sudah menjadi danau. Padahal sebelumnya, bukit ini menjadi
perkebunan cokelat dan pala milik warga.
© 2006 detikcom, All Rights Reserved.
|