The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Senin, 28/08/2006 15:34 WIB

Pengakuan Didik, Kurir Pengirim Laptop Imam Samudra

Gede Suardana - detikcom

Denpasar - Selama menjalani profesinya sebagai pengantar paket (kurir), baru kali ini Didik Kusbiyanto (33) harus serius berurusan dengan aparat berwajib. Ia diperiksa oleh Densus 88 Antiteror Polda Bali pada Jumat lalu.

"Wah saya kaget. Saya tidak sangka sebegitu jauh jadinya. Saya ini kurir, tugas hanya ngantar barang. Jadi tidak neko-neko. Saya tidak mau berurusan dengan barang-barang yang menyalahi aturan. Tugas saya hanya kirim, ngantar saja," kata Didik Kusbiyanto saat ditemui di kantornya, Tiki Denpasar, Jalan Raya Kuta, Badung, Senin (28/8/2006).

Didik Kusbiyanto diperiksa Densus 88 Antiteror Polda Bali terkait dengan kiriman titipan kilat dari Semarang yang ditujukan ke Beni Irawan, sipir Lapas Kerobokan Bali. Kiriman paket tersebut berisi laptop yang belakangan diberikan ke narapidana terpidana mati bom Bali, Imam Samudra.

"Paket kiriman laptop yang dikirim dari Semarang bukan dialamatkan ke LP Kerobokan, tetapi ke rumah sipir Beni di perumahan LP Kerobokan," kata Didik Kusbiyanto.

Menurut Didik, dia mengantar barang sesuai dengan alamat yang dituju. "Barang itu bukan saya antar ke LP, tetapi ke perumahan Lapas II nomor 15 Jalan Tangkuban Perahu, Denpasar," jelasnya.

Pengiriman tersebut dilakukan pada 3 Mei 2005. Didik mengaku mengantar paket ke rumah tersebut hanya sampai depan pintu. Apakah yang menerima titipan adalah Beni? "Seingat saya yang menerima adalah cowok. Apakah dia Beni, saya tidak tahu. Yang jelas di tanda terima tertulis Pak Beni," katanya.

Sementara itu, Customer Service Tiki Denpasar Wayan Murini saat dihubungi detikcom membenarkan pihaknya telah dua kali mengirim paket ke Beni Irawan.

Selain menerima titipan kilat paket laptop dari Semarang, juga ada pengiriman paket berupa buku dan pakaian seberat Rp 3,5 kg dari Solo. Namun ketika didesak siapa pengirimnya, Wayan Murini mengaku tidak tahu persis. "Yang tahu Tiki Semarang," jawabnya.

Sementara Didik Kusbiyanto mengaku baru tahu paket yang dikirimkan ke Beni adalah laptop, buku dan pakaian setelah mendapat pemberitahuan dari aparat Densus 88 Antiteror Polda Bali saat memeriksa dirinya. (jon)

© 2006 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044