DEWA, 08 Aug 2006
Sebelum 2006, Tercatat Terjadi 50 Kali Tsunami di Maluku
Masohi, Dewa
Berdasarkan win ITDB tercatat ada 50 kejadian tsunami yang terjadi di daerah
perairan Maluku sebelum tahun 2006, dan yang terakhir pada 14 maret 2006 yang
menimbulkan tsunami meskipun dalam skala local. Di duga oleh beberapa pihak
bukan akibat gempa secara langsung melainkan akibat longsor di dasar laut setelah
gempa.
Hal ini disampaikan Ir Engkon Kertapati Msc, staf ahli seismograf pada pusat
penanggulangan mitigasi Institut Teknologi Bandung, dalam presentase hasil kegiatan
inventarisasi bahaya geologi di Kabupaten Malteng, belum lama ini di Masohi.
Menurut Engkon Kejadian tsunami dengan korban jiwa terbesar terjadi pada 17
februari 1674 di Desa Oma Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Malteng dengan
korban jiwa mencapai 2970 dengan tinggi tsunami mencapai 80 meter, kejadian
tsunami lain yang memakan korban jiwa pada 24 januari 1965 di pulau seram dengan
korban jiwa 71 orang.
"Intensitas tsunami terhadap waktu di daerah kajian menunjukan adanya 6 kejadian
dengan daya rusak besar yaitu pada tahun 1665, 1763, 1852, 1852, 1899 yang
menenggelamkan sebagian dataran Amahai hingga elpaputih, dan 1979, tercatat dari
tahun 1600-2005 terjasi 50 kali tsunami di Maluku, dimana 80% diantaranya termasuk
kategori Tsunami besar,"paparnya.
Diakuinya, berdasarkan kajian, menunjukan pulau seram terletak pada zona sumber
gempa bumi penghujaman seram dimana episenter gempa di pulau ini dipengruhi
aktivitas gunung api di banda serta sumber patahan,dalam peta gempa bumi
Indonesia , pulau seram termasuk dalam wilayah gempa bumi 5 WGI, sementara
analisis percepatan gempa kabupaten Malteng terbagi dalam 3 wilayah gempa yakni,
rendah, sedang dan tinggi. [M4D] |