The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

DEWA


DEWA, 26 Apr 2006

HUT RMS, 4 Bendera RMS Ditemukan
Situasi Keamanan di Maluku Aman

Ambon, Dewa - Tercatat sebanyak 4 bendera Republik Maluku Selatan (RMS) ditemukan saat HUT RMS, Selasa (25/4) kemarin. Empat bendera tersebut ditemukan di empat lokasi yang berbeda, masing-masing di kawasan Batu Gajah, Belakang Soya, Kudamati dan Desa Kamal, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Di Batu Gajah sekitar pukul 03.00 Wit, bendera tersebut ditemukan terikat di tengah rumpun bambu. Sedangkan di Kudamati ditemukan di daerah RSUD Dr Haulussy sekitar pukul 06.00 Wit, tepatnya diikat di pagar Rumah Sakit, saat pegawai hendak menaikan bendera Merah Putih.

Hal ini dibenarkan, salah satu pengunjung Rumah Sakit berinisial M A kepada DEWA, mengaku saat itu juga suasana sekitar Rumah Sakit menjadi heboh. Namun, selang beberapa saat datang aparat keamanan dan mengamankan bendera tersebut.

M A berharap agar para pelaku pengibaran bendera tersebut segera ditangkap dan ditindak sesuai hukum yang berlaku karena secara langsung sangat mengganggu keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).

Sementara di kawasan Belakang Soya, 1 bendera RMS ditemukan, tepatnya di Jalan Rijali, Gang Singa, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon dan satu bendera ditemukan Desa Kamal, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Penjabat Bupati SBB, Drs.Cak Saimima ketika dikonfirmasi DEWA melalui telepon seluler mengakui, satu bendera tersebut telah diamankan Polres setempat sebagai barang bukti.

"Saya melalui koordinasi dengan Kapolres persiapan SBB, Kompol Endro Prasetyo sementara melakukan olah TKP guna mengungkapkan oknum pelaku yang menempatkan bendera tersebut di puncak pohon," jelas Saimima.

Hingga kini aparat masih melacak para pengibar bendera empat corak tersebut.

Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Aditya Warman kepada wartawan, kemarin, membenarkan peristiwa pengibaran bendera tersebut. Lantas, jenderal bintang satu ini berharap agar pers dapat memberikan pemberiaan-pemberitaan yang sesuai dengan peristiwa yang riil dan jangan dibesarkan-besarkan.

Sementara itu, Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu kepada wartawan di Ambon kemarin, mengaku bangga dengan kondusifnya situasi keamanan di Maluku saat HUT RMS 25 April 2006 kemarin. Hal ini, kata Ralahalu, membuktikan bahwa kesadaran masyarakat di Maluku semakin tinggi dan tidak mau terprovokasi dengan isu-isu yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk membuat situasi keamanan di Maluku tidak stabil.

"Memang semuanya ini terpulang pada kita semua, kesadaran masyarakat sudah cukup baik, aparat keamanan sudah melaksanakan tugas mereka dengan baik. Inilah modal dasar kita. Keamanan dan inilah yang akan kita gunakan untuk membangun kembali Maluku," kata Ralahalu seraya menambahkan, jika kondisi ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan, maka pembangunan di Maluku ke depan akan makin baik.

Lantas, kata Ralahalu, masalah tenaga kerja, pengangguran akan terserap dengan baik, sehingga para investor juga dengan sendirinya akan dating ke Maluku.

"Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat, aparat keamanan, teman-teman pers juga yang sudah membantu, sehingga suasana hari ini (kemarin-Red) terlihat sangat baik dan normal. Ini juga sudah saya laporkan kepada Mendagri dan beliau memberikan apresaisi," terang Ralahalu.

Dua Bendera RMS Mengudara dengan Balon Gas

Sementara itu, tepat pukul 15.45 Wit kemarin, dua bendera RMS mengudara dengan balon gas.

Sontak saja, warga menjadi kaget. Namun tidak bisa dipastikan dari kawasan mana dua bendera berukuran besar itu dengan balon gas mengudara, karena tiba-tiba sudah berada diatas wilayah perbukitan.

Bendera dengan dominan warna merah, menyusul biru - putih dan hijau itu diperkirakan mengudara dengan balon gas masing-masing berkisar 10 - 15 buah.

Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak karena lambang organisasi terlarang yang kembali diperjuangkan kedaulatannya oleh Front Kedaulatan Maluku(FKM) pada tahun 2000 lalu itu tiba-tiba mengudara.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau - Pulau Lease, AKBP. Leonidas Braksan, mengakui kesulitan menangkap maupun mengungkap siapa oknum yang meletekkan maupun mengudarakan bendera tersebut.

"Hanya saja masyarakat tidak terprovokasi dengan adanya bendera separatis RMS dan aparat keamanan tetap mengembangkan upaya untuk mengungkapkan, sekaligus menangkap oknum pelaku guna menjalani proses hukum dengan ganjaran agar membuat jera," tandasnya.

Pantauan DEWA, sejak pagi hingga malam kemarin, suasana kota Ambon dan sekitarnya berlangsung aman. Semua kegiatan masyarakat maupun perkantoran berjalan seperti biasanya. Arus lalu lintas berjalan normal, pasar-pasar, pertokoan pun nampak ramai dikunjungi masyarakat. [D5W/M8D]


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044