KOMPAS, Kamis, 07 September 2006
Bom Meledak di Poso, Satu Orang Tewas
Palu, Kompas - Jhon Tobeli (50), warga Desa Sangira, Kecamatan Poso Pesisir,
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tewas mengenaskan akibat terkena ledakan bom
di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso, Rabu (6/9) sekitar pukul
10.10. Menurut keterangan yang diperoleh Kompas, bom meledak di sebuah rumah
kosong di kebun milik Tery Demalio, warga Desa Tangkura. Rumah kosong itu
biasanya digunakan sebagai tempat beristirahat saat berkebun.
Saat itu Jhon dan istrinya, dengan mengendarai sepeda motor, dalam perjalanan dari
rumah mereka di Desa Sangira, Kecamatan Poso Pesisir, menuju Kecamatan Poso
Kota. Saat melintas di kebun Tery, Jhon menghentikan motor karena hendak buang
air kecil.
Setelah memarkir motor, Jhon berjalan mendekati rumah kosong tersebut. Saat Jhon
buang air kecil, tiba-tiba bom meledak, sementara istrinya yang menunggu di pinggir
jalan selamat.
Nuhun (67), warga Tangkura, yang juga masih keluarga Jhon menceritakan, suara
ledakan tersebut sangat keras. "Mungkin seluruh warga desa ini mendengar suara
ledakan itu," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris Besar Rudy Sufahriadi yang saat itu
berada di Palu langsung menuju lokasi dengan helikopter milik Kepolisian Negara RI
(Polri). Kepada wartawan, Rudy mengatakan, bom yang meledak itu bom rakitan
berdaya ledak rendah.
Di lokasi kejadian polisi menemukan pecahan wadah bom yang terbuat dari pipa besi
berdiameter 5-7 sentimeter. Kemarin jenazah Jhon dibawa ke RSUD Poso untuk
diotopsi.
Ledakan bom kemarin adalah yang ketiga kali di Poso dalam sebulan terakhir. Dua
bom sebelumnya meledak di Kompleks Gedung Olahraga Poso dan di Kafetaria
Viktoria, Jalan Tabatoki, awal dan pertengahan Agustus lalu.
Dalam siaran persnya, Poso Center (gabungan dari 30 LSM di Sulteng) menyatakan,
berulangnya peristiwa ledakan bom itu menunjukkan aparat keamanan gagal
menjamin rasa aman warga Poso. Poso Center meminta Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta guna memperoleh fakta
dan informasi yang obyektif, jujur, dan menyeluruh tentang kekerasan Poso sejak
tahun 1998 sampai tahun 2006.
Di Jakarta, Kepala Bidang Penerangan Umum Markas Besar Polri Komisaris Besar
Bambang Kuncoko mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh peristiwa itu.
(REI/SF)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|