KOMPAS, Sabtu, 19 Agustus 2006 - 18:11 wib
Warga Serang Pos Polisi Benteng di Ambon
Laporan Wartawan Kompas M Zaid Wahyudi
[PHOTO; Kompas/M Zaid Wahyud. Garis Polisi dipasang mengelilingi Pos Polisi
Benteng di Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Sabtu (19/8) petang.
Pengamanan dilakukan pascapenyerangan warga terhadap pos polisi tersebut.]
AMBON, KOMPAS--Pos Polisi Benteng yang terletak di Kelurahan Benteng,
Kecamatan Nusaniwe, Ambon dilempari masyarakat dengan batu, Sabtu (19/8) sore.
Massa mengamuk karena kesal dengan ulah oknum polisi yang main hakim sendiri
dengan memukuli warga. Korban masyarakat akhirnya te! was di rumah sakit akibat
luka parah yang dialaminya.
Akibat serangan warga, kaca jendela Pos Polisi Benteng, Ambon pecah berantakan.
Batu berbagai ukuran masih berserakaan di dalam pos beserta pecahan kaca.
Sementara itu, aparat kepolisian bersenjata lengkap mengamankan lokasi kejadian
dan mengatur lalu lintas yang macet akibat kejadian tersebut.
Penyerangan pos polisi dipicu oleh kekesalan warga akibat ulah semena-mena
petugas kepolisian. Denny Leuwol (30-an), warga Haria, Kecamatan Saparua, Maluku
Tengah dipukuli polisi hanya gara-gara kesalahpahaman akibat senggolan sepeda
motor miliknya dengan sepeda motor oknum polisi yang berpakain preman.
Karena jatuh setelah dipukuli oknum polisi, Leuwol langsung dibawa ke Rumah Sakit
dr M Haulussy Ambon. Namun karena luka yang dialami terlalu parah, korban tidak
dapat diselamatkan lagi.
Karena peristiwa itu, warga akhirnya mengamuk dan melampiaskan kekesalannya
dengan menyerang pos polisi tempat Leuwol dipukuli.
Raja Negeri (Kepala Desa Adat) Siri Sori Islam Jhon Pattisahusiwa dan Raja Negeri
Haria Yacob Latuperissa menyesalkan kejadian tersebut. Apalagi kesalahpahaman
antara warga Haria dengan oknum polisi tersebut terjadi ditengah Lomba Arumbai
Manggurebe Pela Gandong dalam rangka HUT Provinsi Maluku ke-61 pada 19
Agustus ini.
Keberadaan Leuwol di Ambon adalah untuk mendukung tim perahu dayung atau
arumbai asal Haria yang berkelompok dengan desa pela mereka, Siri Sori Islam.
Kepala Polda Maluku Brigadir Jenderal Guntur Gatot Setiawan yang ditemui di Pos
Polisi Benteng mengatakan bahwa para pelaku pemukulan akan dikenai hukuman
yang maksimal karena mereka adalah petugas.
Jika perlu, hukuman yang diberikan adalah pemecatan dari kepolisian. Para pelaku
sudah diamankan pihak kepolisian dan polisi masih terus menyelidiki kejadian
tersebut.
Warga yang berkerumun di dekat Pos Polisi Benteng akhirnya membubarkan diri
setelah Raja Siri Sori Islam, meminta mereka untuk segera kembali ke rumah
masing-masing dan tetap menjaga diri karena Kapolda Maluku sudah memberikan
jaminan untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan mengedepankan hukum.
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|