The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Jum'at, 04 Agustus 2006 10:15 WIB

Jopi Papilaja Dilantik Jadi Wali Kota Ambon

AMBON--MIOL: Drs. Jopi Papilaja, MS dan Dra Ny.Olivia Latuconsina dilantik Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon periode 2006-2011, Jumat (4/8).

Pelantikan dilakukan dalam rapat paripurna istimewa DPRD setempat yang dipimpin Ketuanya, Lucky Watimurry.

Pelantikan Papilaja sebagai Wali Kota Ambon periode kedua berdasarkan SK Mendagri SK No:131.81-409 tertanggal 31 Juli 2006, sedangkan Latuconsina diangkat melalui SK Mendagri No:132.81-410 tertanggal 31 Juli.

Latuconsina dilantik melalui SK Mendagri tersebut menggantikan Syarif Hadler sebagai Wawali Ambon periode 2001-2006 yang pada Pilkada tertanggal 15 Mei 2006 berpasangan dengan Richard Louhenapessy.

Papilaja-Latuconsina berdasarkan keputusan KPUD kota Ambon tertanggal 22 Mei 2006 dinyatakan memenangkan Pilkada dengan meraih 52.195 suara atau 36,12 persen dari 144.523 suara sah.

Hadler-Louhenapessy berada di urutan kedua perolehan suara yakni 40.167 suara atau 27,79 persen, disusul Hengky Hattu-Iskandar Walla, 21.513 suara atau 14,89 persen, Made Marasabessy-Aloysius Leisubun 18.505 suara atau 12,08 persen dan John Malaihollo-Irma Betaubun S.Pd 12.143 suara atau 8,40 persen.

Pilkada kota Ambon yang diikuti lima pasangan Calkada tercatat dari 185.031 pemilih yang menyalurkan hak politiknya sebanyak 145.777 orang, dengan suara sah 144.523 suara dan tidak sah 1.254 suara.

Gubernur Ralahalu mengingatkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon untuk merealisasikan janji-janji saat kampanye sesuai visi misi karena masyarakat pasti menantinya.

"Wali kota dan wawali saat kampanye menjanjikan membangun kota Ambon dalam dinamika metropolis dengan menyiapkan pasar kerja melalui pembangunan sentra-sentra ekonomi baru itu harus direalisiasikan sehingga tidak dinilai asbun guna menarik simpati rakyat guna memenangkan Pilkada," tandasnya.

Membangun kota Ambon dalam dinamika metropolis, kata Gubernur, hendaknya tetap dibingkai kearifan lokal berdasarkan budaya pela gandong. "Budaya pela dan gandong harus dilestarikan sehingga tidak terdegradasi perkembangan zaman,"tambahnya.

Gubernur juga mengingatkan rencana penertiban pedagang kali lima (PKL) pada trotoar-trotoar di jalan-jalan utama hendaknya dilaksanakan secara arif dan bijaksana.

"Penertiban PKL hendaknya difasilitasi dengan menyiapkan dahulu tempat bagi mereka sehingga tidak dinilai mematikan tapi sebaliknya lebih menumbuhkembangkan," tegasnya.

Papilaja dan Latuconsina juga dimotivasi agar tetap menjalin keharmonisan dengan DPRD kota Ambon sebagai bagian tidak terpisah dari unsur pemerintahan.

"Eksekutif, Legislatif merupakan unsur pemerintahan yang harus harmonis dengan tidak mengabaikan yudikatif sehingga mengeliminasi berbagai praktek merugikan negara, terutama KKN," ujarnya.

Pelantikan Papilaja dan Latuconsina ternyata "bersih" dari demonstrasi yang dua hari terakhir ini "santer" diprovokasi. (Ant/OL-06)

Copyright © 2006 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044