Radio Vox Populi [Ambon], 08-Jun-2006
SBT Ingin Keseimbangan Dalam Bagi Hasil Minyak
Harian Suara Maluku - Ambon
AMBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seram Bagian Timur (SBT) tengah
mengupayakan ada keseimbangan pembagian hasil minyak Bula yang dieksplorasi
dua perusahaan asing Kufpec dan Calrez. Menurut Bupati SBT Abdullah Vanath
pihaknya tengah mengupayakan hal tersebut, karena sejak lama tidak terlihat
kontribusi maksimal untuk wilayah Seram Timur.
Saat ini memang belum maksimal tetapi perhatian dua perusahaan kontraktor minyak
ini sudah membantu menunjang pemberdayaan ekonomi rakyat khususnya kepada
nelayan. Program Kufpec di antaranya memberikan alat tangkap, jaring serta motor
tempel dan peralatan perikanan lainnya kepada nelatan. Namun bantuan ini juga akan
dikoordinasikan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan agar tidak terjadi saling
tumpang tindih bantuan. Bantuan yang sama juga diberikan dalam bentuk dana
community development. Terobosan untuk mendapat hasil yang maksimal dilakukan
dengan membicarakanya bersama BP Migas.
Anggota DPRD Maluku A Azis Abide sebelumnya mengatakan, kontribusi yang
diberikan perusahaan pengeboran minyak Kufpec di Bula yang sekarang menjadi
ibukota sementara kabupaten SBT tidak nampak.
''Apa yang diberikan Kufpec setelah mengebor dan menjual habis minyak di Bula
secara kasat mata itu tidak nampak karena di Kota Bula tidak terlihat pembangunan
yang menonjol. Kondisi ini kontras dengan lingkungan Kufpec yang terlihat rapi dan
tertata baik,'' paparnya.
Keadaan di Bula berbeda pula dengan kota-kota umumnya yang menjadi bagian dari
pusat pengeboran dan tambang minyak. Karena kota-kota yang daerahnya menjadi
ladang dan pengeboran minyak umumnya pembangunan fisiknya maju pesat. Kondisi
ini berbeda dengan Bula. Padahal perusahaan ini sudah lama beroperasi di Bula.
Kota Bula dengan jalan-jalan utama di kota itu tidak ada bedanya dengan ibukota
kecamatan lainnya yang belum maju. Kalau saat ini jalan-jalan di kota ini mulai
dihotmix itu bukan karena andil Kufpec tetapi karena pemerintahan kabupaten sudah
hadir di kota ini sehingga oleh bupati harus diberikan penanganan khusus sehingga
menjadi indah.
Selain tidak nampak konstribusi yang diberikan kepada pembangunan kota ini
penampilan Kufpec juga sangat tertutup. Berbagai masalah yang dialami karyawan
Kufpec tidak ditangani secara tuntas sehingga banyak merugikan karyawan tersebut.
Misalnya, karyawan Kufpec yang terkena PHK menganggap pemutusan hubungan
kerja ini dilakukan secara sepihak. Lagi pula hak-hak karyawan tidakdibayarkan
sesuai aturannya.
''Saat di Bula kami didatangi para karyawan yang terkena PHK agar menjadi jelas
persoalan PHK ini hendak dikonfirmasi dengan Kufpec,'' jelas Abide.
Namun setelah hal ini dilakukan pihaknya tidak menemui satu pun orang Kufpec yang
melayaninya. Kufpec sama sekali terkesan tertutup bagi orang luar sehingga sering
terjadi percekcokan dengan karyawan.
Pantauan koran ini, selain tertutup terhadap warga sekitar, hasil yang diperoleh
Kufpec juga tidak transparan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku
maupun DPRD Maluku khususnya komisi B. Buktinya, meski sudah diundang dua
kali Kufpec maupun Karlez belum memenuhinya.
Pemerintah Provinsi Maluku maupun Kabupaten SBT, tandasnya, sudah harus
melihat hal ini. Artinya kalau selama ini perusahaan tertutup terhadap karyawan
maupun jumlah produksinya maka dengan pemekaran dan pemerintahan saat ini,
hasil yang diperoleh sudah harus disampaikan secara transparan.
"Agar kontribusi yang diberikan kepada daerah ini juga jelas," ujar Sekretaris Komisi
B Suhfi Madjid belum lama ini.
Kondisi ini tidak boleh terus didiamkan karena berapa besar kontribusi yang diberikan
kepada Maluku tidak tidak jelas hingga kini. Bila tidak diungkap daerah akan terus
merugi sementara minyak terus dikuras. (SM-08)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|