The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Vox Populi


Radio Vox Populi [Ambon], 18-Mei-2006

Tolak Hasil Pilkada, Ribuan Massa Demo KPUD Ambon

Azis Tunny - Ambon

MESKIPUN hasil akhir Pilkada belum ditetapkan, lebih dari seribu massa mendatangi kantor KPUD Ambon, Rabu (17/5). Mereka memprotes hasil Pilkada Kota Ambon yang berlangsung 15 Mei 2006. Sebelum kedatangan massa yang mengusung poster-poster berisikan kecaman kepada salah satu calon walikota dan KPUD itu. lebih dari seratus anggota polisi mengamankan kantor KPUD yang segedung dengan kantor walikota Ambon.

Massa yang memprotes hasil Pilkada mengklaim diri sebagai pendukung dari tiga pasangan kandidat walikota dan walikota yakni Richard Louhenapessy-Syarif Hadler, Made Rachman Marasabessy-Aloysius Leisubun, dan Hendrik Hattu-Iskandar Walla.

Mereka berorasi secara bergantian di depan kantor KPUD dan menuding tim sukses salah satu kandidat walikota yakni MJ Papilaja, jelang hingga proses Pilkada banyak melakukan kecurangan dan intimidasi kepada warga untuk memilihnya. Para demonstran juga menuding tim sukses Papilaja jelang Pilkada melakukan hasutan dan adu domba kepada masyarakat Islam dan Kristen di Ambon lewat selebaran gelap dan short message system (SMS) yang disebarkan ke handphone-handphone milik warga.

"Papilaja telah mengadudomba masyarakat Islam-Kristen di Ambon lewat selebaran gelap semata-mata untuk tujuan politiknya meraih suara dalam Pilkada. Papilaja, anda tidak diterima dua komunitas di kota ini, kami ingin suasana aman dan damai bukan untuk kamu hasut agar kami bertikai kembali. Perbuatan adudomba yang dilakukan tim sukses Papilaja ini akan kami proses hukum," teriak Yusril Mahedar, salah satu demonstran saat berorasi di depan Kantor KPUD Ambon.

Mahedar menegaskan, massa yang ikut berdemonstrasi saat itu bukan saja datang dari satu golongan atau kelompok maupun pendukung pasangan calon tertentu, tapi berasal dari komunitas Islam-Kristen dan datang dari sejumlah wilayah di kota Ambon.

Mahedar menyatakan, pelaksanaan Pilkada sarat dengan pelanggaran hukum sehingga harus dibatalkan. Dikatakannya, Panwas Pilkada yang bertugas pengawasi seluruh proses pentahapan penyelenggaraan Pilkada oleh KPUD, sama sekali tidak melaksanakan tugas pengawasannya berkaitan dengan tahapan penetapan pemilih sehingga mengakibatkan ribuan pemilih tidak dapat menggunakan hak politiknya untuk memilih.

"Selaku aparat pengawas penyelenggara Pilkada, Panwas tidak melaksanakan tugasnya secara aktif berkaitan dengan penetapan pemilih oleh KPUD. Sampai dengan hari pemungutan suara tanggal 15 Mei 2006, KPUD tidak pernah memiliki daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu terakhir sebagai dasar penetapan jumlah pemilih dalam Pilkada. Ini tidak sah secara hukum," tandas Mahedar.

Dalam orasinya dia juga menyebutkan, Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang melakukan perhitungan cepat Pilkada Ambon dan telah mengumumkan hasilnya merupakan suatu kebohongan publik. Perhitungan cepat memang dilakukan oleh LSI bersama Jaringan Isu Publik. Hasilnya, pasangan MJ Papilaja-Olivia Latuconsina menempati urutan pertama dengan perolehan suara 36,02 persen disusul Richard Louhenapessy-Syarif Hadler dengan perolehan suara 27,53 persen. Berikutnya pada posisi ketiga diduduki pasangan Hattu- Walla, kemudian Marasabessy- Leisubun, dan terakhir Jhon Malaiholo-Irma Betaubun.

"Kami minta agar KPUD mengusir LSI dari Ambon karena pengumuman hasil Pilkada yang dilakukannya telah memancing emosi warga. Apa yang mereka umumkan itu suatu kebohongan publik. Kami tidak percaya itu,"tandasnya.

Dia juga meminta agar KPUD Ambon segera pindah kantor ke tempat lain, dan tidak segedung dengan kantor Walikota Ambon yang sekarang ini juga menjabat sebagai walikota. "Sejujur-jujurnya kerja KPUD, tapi jika ekantor dengan walikota rakyat tetap menilai ada intervensi walikota ke dalam kerja-kerja KPUD,"ujarnya.

Bob Pical, salah satu tim sukses Louhenapessy-Hadler yang menduduki posisi kedua setelah Pailaja dalam perhitungan suara sementara di KPUD mengatakan, karena KPUD tidak melaksanakan tahapan penetapan pemilih sebagaimana mestinya, maka KPUD tidak memiliki dasar hukum sebagai pijakan guna menentukan dan menetapkan jumlah pemilih. "Ini menunjukan KPUD sudah menciderai amanat undang-undang, sehingga Pilkada yang sudah dilaksanakan itu cacat hukum dan harus dibatalkan demi hukum," katanya disambut riuh dari ribuan demonstran lainnya.

Massa memaksa bertemu dengan seluruh anggota KPUD Ambon untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka menolak jika harus diwakilkan dan mengancam akan menduduki kantor tersebut. Massa yang mulai panas kemudian ditemui ketua dan seluruh anggota KPUD dibawah kawalan aparat keamanan.

Ketua KPUD Ambon P.P Tabalessy mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada KPUD telah melakukan semua yang telah diatur peraturan perundang-undangan. Dia menyarankan, jika ada temuan pelanggaran oleh pendukung kandidat lain bisa diteruskan ke pengadilan sebagai lembaga hukum.

"Tuntutan saudara-saudara tidak bisa segera dipenuhi oleh kami KPUD dan kamu sudah melaksanakan semua proses sesuai peraturan yang ada. Kalaupun ada pelanggaran bisa diproses hukum di pengadilan," kata Tabalessy.

Nus Kainama, anggota KPUD Ambon menambahkan, bila menemukan pelanggaran itu bisa menjadi dasar hukum di pengadilan. "Kami akan minta Panwas untuk menindaklanjuti apa yang saudara-saudara sampaikan,"janjinya.

Menanggapi KPUD, Bob Pical yang juga tim sukses Louhenapessy mengatakan, kasus pelanggaran Pilkada yang ditemukan dan sudah dilaporkan ke Panwas jangan sampai dipetieskan. "Kalau benar ada pelanggaran jangan coba-coba petieskan, rakyat akan menuntut. Kita punya kedaulatan untuk menuntut. Saya janji jika aspirasi kami tidak diperhatikan, kami akan mengerahkan massa dalam jumlah yang lebih besar lagi," tandasnya.

Meskipun demonstrasi yang dilakukan menurunkan massa dalam jumlah besar dan mensesaki halaman parkir belakang kantor walikota, namun hingga akhir demonstrasi situasi keamanan tetap terjaga. Demonstrasi berakhir dengan aman dan lancar.

Untuk diketahui, sesuai data pemilih KPUD Ambon yakni 181.881, dan terkoreksi menjadi 173.751 pemilih. Padahal, masih banyak warga yang belum terdaftar untuk menjadi pemilih dalam Pilkada.

Akibatnya, sehari sebelum pemilihan, ratusan warga memprotes KPUD Ambon karena masih banyak warga yang belum terdaftar sebagai pemilih tetap. Akibatnya, Muspida Provinsi Maluku bersama Muspida Kota Ambon berinisiatif mengumpulkan para kandidat bersama KPUD dan memutuskan apakah Pilkada bisa jalan atau tidak, tanpa mengganggu proses demokrasi dan keamanan di Kota Ambon.

Setelah melewati perdebatan alot sejak pukul 21.00 hingga 23.30 Wit, pertemuan yang dihadiri gubernur, kapolda, para kandidat, serta jajaran pemerintah dan aparat keamanan itu menyetujui agar Pilkada Ambon tetap dilaksanakan sesuai jadwalnya yakni hari senin 15 Mei 2006.

Untuk mengakomodir aspirasi para kandidat yang merasa dirugikan karena tidak semua warga terdaftar, KPUD menawarkan solusi yakni pemilih yang belum terdaftar dan belum memiliki kartu pemilih bisa mengikuti pencoblosan dengan menunjukkan KTP tahun 2005, kartu keluarga, atau kartu pemilu sebelumnya. Syaratnya, para pemilih diwajibkan mencoblos di lokasi tempat tinggalnya sesuai yang tercantum di KTP atau kartu keluarga.

Dalam pertemuan itu, seluruh kandidat sepakat warga bisa menggunakan hak pilihnya meskipun belum terdaftar, dan tidak mengacu pada daftar pemilih tetap KPUD. Kesepakatan ini kemudian menjadi keputusan KPUD Ambon.

Sementara itu, perolehan suara sementara berdasarkan data KPUD Ambon, pasangan Papilaja-Latuconsina masih berada di posisi pertama dengan mengantongi 44.900 dari 130.352 suara. Posisi kedua disusul Louhenapessy-Hadler dengan 36.718 suara, posisi ketiga Hattu-Walla 19.952 suara, posisi keempat Marasabessy-Leisubun 17.955 suara dan pada posisi terakhir pasangan Jhon Malaiholo-Irma Betaubun dengan perolehan 10.827 suara. (VP)

Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044