The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Rabu, 19 Juli 2006

Tokoh Agama Maluku Pastikan Warga Saleman-Horale Kembali Rukun

Ambon-Para tokoh agama Maluku yang difasilitasi Kakanwil Agama setempat, Muhammad Pelupessy, memastikan warga Desa Saleman-Horale, Kecamatan Seram Utara (Maluku Tengah) kembali hidup berdampingan dengan rukun, menyusul pertikaian 10 Juli lalu sehingga mengakibatkan satu orang meninggal dan tiga lainnya luka berat/ringan.

Ketua MUI Maluku, Idrus Toekan, Sekretaris BPH Sinode GPM, Uskup Diosis Amboina, Mgr PC Mandagi, di Ambon, Rabu (19/7), mengemukakan, bersama Pelupessy meninjau sekaligus mengamati langsung jalinan interaksi warga kedua desa tetangga yang awal pertikaian dipicu penebangan ratusan tanaman produktif untuk kepentingan penanaman jati emas proyek Dinas Kehutanan Maluku Tengah.

"Kami melihat langsung kedua warga duduk berdampingan dalam angkot trayek Ambon, ibu kota Provinsi Maluku-Saka, terminal transit di Saleman. Begitupun, interaksi sosial di dua desa tersebut, 17 Juli lalu," tutur mereka.

Para tokoh agama Maluku ini memotivasi masyarakat kedua desa agar hidup sesuai ajaran masing-masing agama dengan mengamalkannya dalam tingkah laku setiap hari sehingga jalinan keharmonisan antarumat beragama terpelihara.

Terpenting masyarakat Sa-lemen yang mayoritas beragama Islam dan Horale (Kristen-red) sepemahaman bahwa pertikaian itu bukan mengarah ke SARA. Namun, kejadian itu kriminal murni dan menyerahkan penanganannya kepada aparat keamanan.

Apalagi, 16 tersangka telah diamankan dan saat ini sementara menjalani penyidikan intensif di Polres Maluku Tengah, termasuk tim dari Polda Maluku diterjunkan ke lapangan guna mengungkapkan "aktor" yang memprovokasi pertikaian ini.

Selain itu, sudah ada perjanjian damai maupun pernyataan kesepakatan antara tokoh masyarakat dan adat dua desa tetangga disaksikan Bupati Maluku Tengah, Ir Abdullah Tuasikal dan Kapolres setempat, AKBP Herman Agus Purnomo.

Berdasarkan catatan, pertikaian antardesa tersebut mengakibatkan Malwan Makatitta (30) meninggal serta Ikram Alohit (28), Alamin Makatitta (43) dan Ausar Ose (33) luka berat/ringan, di samping 10 rumah penduduk maupun masing-masing satu mobil Kijang dan sepeda motor, dua speedboat, 10 ton cengkih, 25 drum solar serta uang tunai Rp 25 juta terbakar.

Saat ini masih ditempatkan 80 personel, baik dari Brimob Kompi B, Polres Maluku Tengah maupun Pol Seram Utara di perbatasan kedua desa sambil memberikan pemahaman strateginya situasi aman bagi kelancaran pemerintahan. (ant/kbn)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044