SINAR HARAPAN, Senin, 08 Mei 2006
Polisi Buru Warga Malaysia Pembawa Bahan Peledak
Jakarta – Hingga kini Hj Mahdia, warga Bone yang kedapatan membawa 4.500
detonator dan 2.000 meter sumbu peledak, masih diperiksa tim penyidik Kepolisian
Daerah (Polda) Sulawesi Selatan. Polisi juga masih memeriksa dua pelaku lainnya,
teman Hj Mahdia.
"Diduga kuat Hj Mahdia adalah kaki tangan kelompok teroris Noordin M Top.
Kelompok ini sering mengelabui petugas dengan memanfaatkan kaum perempuan
untuk membawa bahan peledak," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri
Brigjen Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin (8/5).
Dia menjelaskan Hj Mahdia tertangkap ketika polisi merazia di Pelabuhan Pare-pare,
Sulawesi Selatan. "Ini bukan yang pertama kali kelompok Noordin M Top
menggunakan kaum perempuan untuk membawa bahan peledak. Karena itu, semua
anggota mewaspadai adanya wanita berwarga negara asing, khususnya Malaysia
yang masuk melalui darat ke Indonesia," ungkapnya.
Anton menambahkan, pengejaran terhadap teman tersangka Hj Mahdia masih terus
dilakukan hingga ke daerah Bone, Sulawesi Selatan. Teman tersangka yang dikejar
itu diketahui warga negara Malaysia yang juga mencoba masuk dengan membawa
detonator melalui Pelabuhan Pare-pare. Ditanya bagaimana tersangka Hj Mahdia bisa
membawa ribuan detonator serta sumbu peledak, Anton kembali menegaskan
tersangka dan dua teman yang kabur membawa ribuan detonator serta ribuan sumbu
peledak dengan cara memasukkan bahan-bahan peledak itu ke dalam kardus
Indomie. Lainnya dimasukkan ke dalam tas pakaian.
Sumber dari Kepolisian khususnya Tim ATB (Anti Teror dan Bom) menyebutkan,
tidak menutup kemungkinan banyak warga negara Malaysia yang berhasil masuk ke
Indonesia melalui jalan darat. "Kami sangat menyesalkan sikap petugas imigrasi dan
kepolisian setempat yang tidak jeli. Bukan tidak mungkin dua warga negara Malaysia
yang masih diburu itu masih satu kelompok dengan Noordin M Top," ungkapnya.
(maya handhini)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|