Suara Merdeka, Sabtu, 01 Juli 2006 11.58 WIB
Senjata di Rumah Waaslog KSAD Diduga Terkait Kekerasan
Jakarta, CyberNews. Senjata yang ditemukan di rumah Brigjen TNI Koesmayadi
diduga ada kaitannya dengan berbagai peristiwa kekerasan dan sabotase politik
terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami menduga senjata yang ditemukan di rumah Koesmayadi itu ada kaitannya
dengan tindak kekerasan, seperti ancaman bom, kasus pembunuhan misterius, dan
sabotase politik terhadap pemerintahan SBY," kata Koordinator Komisi untuk Orang
Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid, saat dihubungi, Sabtu
(1/7).
Lebih lanjut anggota Tim Pencari Fakta (TPF) kasus terbunuhnya pendekar HAM
Munir itu mengatakan penemuan senjata di rumah petinggi TNI yang menjabat Wakil
Asisten Logistik KASAD itu merupakan cermin rendahnya kontrol produksi,
penggunaan, dan peredaran senjata. "Kalau kontrol produksi, penggunaan, dan
peredaran senjata di lingkungan TNI dilakukan secara ketat, tidak mungkin terjadi
peristiwa seperti ini," ujarnya.
Menurut dia, sebelum ditemukan, beberapa senjata tersebut diantaranya sudah
banyak berada di tang! an orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, kata
dia, sangat beralasan jika senjata tersebut kemungkinan besar digunakan untuk
tindak kekerasan di Poso dan tempat-tempat lainnya untuk tujuan sabotase politik.
Ia mendesak kepada aparat penegak hukum untuk membongkar lebih jauh kasus
penemuan senjata di rumah Brigjen Koesmayadi.
"Selain itu kami juga meminta agar pengelolaan senjata di lingkungan TNI, Polri, dan
BIN (Badan Intelijen Negara) untuk diaudit, karena selama ini penggunaan senjata di
tiga lembaga tersebut tidak pernah terawasi," tambahnya.
Sebelumnya Presiden Yudhoyono meminta agar kasus tersebut diselidiki secara
tuntas dan hukum harus ditegakkan kepada mereka yang terlibat kasus tersebut.
Senjata yang ditemukan di kediaman Koesmayadi itu sampai saat ini telah
diamankan di POM Angkatan Darat.
Koesmayadi meninggal dunia pada Minggu (25/6) siang di rumahnya, di Cibubur,
Jakarta Timur, akibat serangan jantung, dan sesuai dengan prosedur baku internal
TNI/AD, maka pada hari yang sama dilakukan penarikan kembali inventaris senjata.
Dari rumah almarhum di Jalan Pangandaran 15, Ancol, Jakarta Utara, petugas
menemukan 145 pucuk senjata, terdiri dari 96 pucuk senjata laras panjang, tujuh
pucuk senjata laras panjang tanpa alur, 42 pucuk senjata laras pendek, dan 28.985
butir peluru serta amunisi. ( ant/Cn08 )
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
|