Suara Merdeka, Jumat, 25 Agustus 2006 13.32 WIB
Perikanan Tradisional di Maluku Belum Optimal
Yogyakarta, CyberNews. Dr Rakib Sahubawa SPsi MSi mengatakan, belum
optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan laut (SDPL) di Propinsi
Maluku akibat struktur usaha perikanan tangkap didominasi usaha perikanan
tradisional (90,69 persen), dibandingkan usaha perikanan tangkap modern ! (9,31
persen).
Hal itu dikatakan oleh staf Bappeda Provinsi Maluku tersebut seusai menyampaikan
disertasinya untuk memperoleh derajat doktor dalam bidang ilmu ekonomi pertanian
UGM Yogyakarta.
Pada ujian promosi di Sekolah Pascasarjana UGM itu, promovendus dinyatakan lulus
dengan predikat cumlaude. Bertindak selaku promotor adalah Prof Dr Ir Kamiso HN
MSc dengan ko-promotor Prof Dr Ir Sri Widodo MSc dan Prof Dr Ir Irham MSc.
Menurut Rakib, dualisme itu tidak hanya terbatas pada skala usaha perikanan
tangkap, tetapi juga tingkat penggunaan teknologi, derajat intensitas modal,
penggunaan ten! aga kerja dan pemilikan usaha.
''Usaha skala besar yang dilengkapi dengan peralatan penangkapan modern dapat
melakukan penangkapan sepanjang tahun baik pada musim tenang maupun pada
musim gelombang, sehingga mencapai hasil produksi dan produktivitas lebih tinggi,''
ujarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan di Propinsi Maluku yang dilakukan oleh staf Bappeda
Maluku itu, menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif dimiliki oleh sentra pola
Satellite Flat Form yaitu meliputi Kecamatan Sirimau, Kei Kecil dan Pulau-pulau Aru.
Keunggulan kompetitif sentra itu ditandai oleh produktivitas, derajat integrasi usaha! ,
posisi dan potensi pertumbuhan serta ekspor yang tinggi.
Hasil penting lainnya yang diketemukan dalam penelitian itu adalah bahwa meskipun
sentra usaha perikanan tangkap pola Hub and Spoke tidak memiliki keunggukan
kompetitif, namun menunjukan peningkatan kerja sama horisontal dan vertikal.
Oleh karena itu, dikatakan oleh Rakib, pemerintah perlu membuat kebijakan
pengawasan usaha perikanan tangkap untuk membatasi jumlah, kapasitas dan
kekuatan mesin usaha perikanan tangkap sehingga membatasi eksploitasi
sumberdaya ikan.
Selain itu perlu memfasilitasi kerja sama vertikal usaha perikanan tangkap skala kecil
dan menengah dengan usaha pengolahan at! au pembekuan hasil perikanan untuk
mendorong berkembangnya usaha untuk mengakses pasar ekspor melalui industri
pengolahan atau pembekuan ikan dan kapal pengumpul. (bambang unjianto/Cn08)
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
|