SUARA PEMBARUAN DAILY, 04 Agustus 2006
Bom Kembali Meledak di Poso
[POSO] Di tengah situasi Poso yang sudah mulai tenang, sebuah ledakan yang
diduga bersumber dari bom rakitan, Kamis malam (3/8) sekitar pukul 20.45 Wita,
kembali mengguncang bumi Sintuwu Maroso itu. Tidak ada korban jiwa ataupun
kerusakan akibat ledakan, namun peristiwa tersebut sempat menimbulkan kepanikan
dan ketakutan bahkan trauma yang mendalam bagi masyarakat.
Pada Jumat pagi (4/8) sekitar pukul 07.45 Wita, polisi menemukan sumber ledakan
berasal dari pintu masuk ke stadion olahraga Kasintuwu Poso di Jl. Brigjen Katamso,
Kelurahan Kasintuwu, Poso Kota atau sekitar 100 meter dari RSU Poso.
Di lokasi ini, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Polres Poso menemukan
serpihan-serpihan ledakan antara lain pipa paralon berdiameter sekitar 12-13 cm yang
diisi dengan gotri serta bubuk belerang (bahan baku bom). Bahan-bahan tersebut
diduga sumber penyebab ledakan.
Bunyi ledakan sangat keras terdengar sampai radius sekitar 1 km, sempat membuat
warga Poso panik dan ketakutan. Para pasien di RSU Poso yang ikut mendengar
bunyi ledakan, lari berhamburan keluar halaman rumah sakit dan di wajah mereka
tampak adanya rasa trauma dan ketakutan yang mendalam.
"Kami takut sekali peristiwa-peristiwa yang lalu akan terulang lagi. Mohon kiranya
aparat da- pat mengatasi situasi ini," kata Maliwo (32), seorang pasien di RSU Poso.
Sampai Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita, aparat polisi yang dipimpin
Wakapolresta Poso, Komisaris Polisi Minarto SiK masih terus melakukan olah
tempat kejadian perkara (TKP) dan di lokasi ledakan dipasangi police line. Warga
juga tidak diizinkan masuk ke dalam stadion. Puluhan aparat berjaga-jaga di
sekitarnya.
Minarto yang dikonfirmasi tentang ledakan tersebut masih belum bersedia
berkomentar banyak.
"Kita masih menyelidikinya, namun dari serpihan-serpihan yang kita temukan
tampaknya ledakan tersebut berasal dari bom rakitan," ujarnya. Pemantauan
Pembaruan di Kota Poso pascaledakan aparat meningkatkan penjagaannya.
Sepanjang Kamis malam aparat berjaga-jaga di jalan- jalan utama dalam Kota Poso
seperti Jalan Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Namun demikian aparat tidak melakukan pemeriksaan KTP ataupun sweeping
kepada para pengguna jalan seperti biasa dilakukan jika terjadi ledakan-ledakan
seperti itu.
Dalam dua bulan terakhir setidaknya terjadi tiga kali ledakan. Sebelumnya ledakan di
Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Eklesia Poso pada 1 Juli lalu, sehari
kemudian di Kelurahan Kayamanya, Poso Kota dan terakhir tadi malam.
Dari kasus-kasus ledakan bom rakitan itu, hingga saat ini belum satupun pelaku yang
dapat ditangkap. Derita Poso boleh dibilang tidak pernah berakhir setelah konflik antar
agama yang terjadi beberapa tahun lalu menyebabkan ribuan orang tewas, giliran
bom-bom dan penembak misterius mengancam warga. [128]
Last modified: 4/8/06
|