SUARA PEMBARUAN DAILY, 08 Mei 2006
Polisi Sita 4.500 Detonator di Pelabuhan Parepare
[MAKASSAR] Kepolisian Sektor Pelabuhan Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan
(Sulsel) menyita 4.500 detonator dan 2.000 meter sumbu peledak serta menahan Hj
Mahdia, pembawa barang tersebut.
Detonator dan sumbu peledak ditemukan saat petugas melakukan razia di Pelabuhan
Parepare, Sabtu lalu, disita dari tangan Mahdia, warga Bone yang turun dari Kapal
Motor (KM) Tidar.
Inspektur Satu (Iptu) Natsir Tappi, Kepala Kepolisian Sektor Pelabuhan Parepare,
kepada wartawan, Minggu (7/5) mengatakan, pihaknya setiap saat melakukan razia
rutin terhadap kapal-kapal yang masuk ke Pelabuhan Parepare, terutama kapal yang
datang dari Nunukan, Kalimantan Timur, karena sudah beberapa kali ditemukan
penumpang dari Nunukan kedapatan membawa barang berbahaya itu.
Tersangka Mahdia kini ditahan di ruang tahanan Polsek Pelabuhan Parepare bersama
barang bukti 4.500 detonator dan 2.000 meter sumbu peledak berwarna merah,
seluruhnya disimpan dalam 4 buah tas pakaian berukuran cukup besar.
Ia mengaku barang itu adalah pesanan dua orang warga asal Bone yang dibawa dari
Malaysia melalui Pelabuhan Parepare.
Kedua orang tersebut dinyatakan sebagai tersangka yang diduga pemilik barang.
Mereka kini masih dalam pengejaran. Natsir belum bersedia menyebut identitas
kedua tersangka, namun menurut dia, keduanya diduga kuat sebagai pemilik 4.500
detonator dan sumbu peledak tersebut.
Menjawab pertanyaan Natsir katakan, jumlah barang bukti cukup banyak dan itu
kemungkinan bukan hanya untuk digunakan sebagai bahan pembuat bom ikan. "Bisa
jadi ada keterkaitan dengan aktivitas terorisme karena jumlahnya cukup banyak,"
jelas Natsir.
Polisi juga masih mengusut kemungkinan detonator dan sumbu peledak itu dipesan
oleh jaringan teroris Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) serta Bali. Terkait dugaan itu,
pihaknya masih akan terus melakukan pemeriksaan sekaligus melakukan pengejaran
terhadap para tersangka lainnya.
Sementara itu, Pebruari lalu, Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Daerah (Polda)
Sulawesi Selatan juga menyita 597 detonator dan bahan pembuat bom
Direktur Polair Polda Sulsel, Komisaris Besar (Kombes) Pol Sumarak mengatakan,
barang bukti tersebut disita bersama tiga tersangka dalam operasi rutin yang
dilakukan Polair di perairan Makassar, Selasa (21/2) lalu.
Selain detonator, barang bukti lainnya yang juga diamankan adalah sumbu api, 19
karung pupuk amonium nitrat produksi Malaysia, 16 karung plastik berisi 18 kilogram
sianida dan peralatan selam.
Perdagangan bahan peledak ke Sulsel melalui Pelabuhan Parepare cukup marak. di
duga kuat bahan peledak itu akan dipasarkan kepada nelayan untuk perakitan bom
ikan. [148]
Last modified: 6/8/06
|