The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 12 Juni 2006

Perbaiki Kualitas Pendidikan dan Kesehatan di Ambon

[AMBON] Walaupun berbagai fasilitas publik di bidang pendidikan dan kesehatan telah direhabilitasi, tetapi kenyataannya masih diperlukan sejumlah pembenahan agar pelayanan di bidang tersebut bisa optimal. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, misalnya, diperlukan kebijakan interventif untuk memperkecil rasio guru-murid dan murid-kelas. Demikian penjelasan Wali Kota Ambon Drs MJ Papilaja MS kepada Pembaruan di Ambon, Minggu (11/6).

Dikatakan, pendidikan dan kesehatan merupakan indikator penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Ambon. ! Di bidang pendidikan, pembenahan harus dilakukan untuk memenuhi kualifikasi guru dan memantapkan implementasi kurikulum muatan lokal dalam kerangka kurikulum berbasis kompentensi (KBK).

Pembenahan lainnya adalah penyediaan laboratorium dan perpustakaan, sehingga tercipta iklim belajar-mengajar di sekolah yang dinamis. Selain itu, diperlukan upaya meningkatkan kesejahteraan para guru dan pegawai di lingkungan sekolah.

Di bidang kesehatan, kata Papilaja, sangat diperlukan peningkatan kualitas pelayanan, ketersediaan obat-obatan, aksesibilitas masyarakat terhadap pusat-pusat pelayanan kesehatan, serta ketersediaan tenaga dokter dan paramedis yang didukung peralatan memadai.

Konsisten

Sementara itu Koordinator Senior Program UNICEF Indonesia Willem Standaert mengatakan pihaknya tetap konsisten bekerja di Maluku. Alasannya, kualitas kesehatan anak di provinsi ini masih memprihatinkan.

Di Indonesia, katanya, UNICEF telah hadir sejak 1948. Pihaknya selalu mendukung program Pemerintah Indonesia, LSM, maupun elemen masyarakat untuk memenuhi hak-hak dasar anak. Hak-hak tersebut adalah hak kelangsungan hidup, hak tumbuh-kembang, hak memperoleh perlindungan, dan hak partisipasi.

Sambil membandingkan dengan kondisi anak-anak di Bali dan Yogyakarta, Standaert menyatakan ku! alitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di Maluku jauh lebih rendah. Kondisi ini diperburuk dengan adanya kerusuhan beberapa waktu lalu. "Atas dasar itu, UNICEF harus terus beroperasi di Maluku, khususnya di Ambon," katanya.

Sedangkan Child Protection Officer UNICEF Indonesia, Ayda, mengatakan fokus program pascakonflik adalah pemulihan psiko-sosial berbasis masyarakat bagi anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Sebelum ini, pihaknya telah bekerja sama dengan elemen-elemen lokal untuk pendampingan di delapan lokasi dan kini meningkat menjadi 12 lokasi di Ambon.

Sejak 2004, lanjutnya, UNICEF melakukan pendampingan di Kecamatan Baguala, antara lain Kota Jawa, Rumah Tiga, Nania, Negeri Lama, Passo, Wailiha, Batu Koneng, Waitatiri dan Poka. Sementara di Kecamatan Nusan! iwe, antara lain di Batu Gantung dan Talake. Sedangkan di Kecamatan Sirimau, hanya dilakukan di Kapahaha.

Di wilayah tersebut, pihaknya melakukan program konseling, olahraga, rekreasi, dan sebagainya. [VL/A-16]


Last modified: 12/6/06
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044