SUARA PEMBARUAN DAILY, 13 September 2006
Konjen AS Temui Gubernur Sulteng Tanyakan Kasus Bom Poso
[PALU] Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS), Claire A Pierangelo, Rabu
(13/9) pagi, menemui Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) HB Paliudju di Palu. Claire
menanyakan soal peledakan bom di Desa Tangkura, Poso Pesisir Selatan dan
Kelurahan Kawua, Poso Kota, pada Rabu (6/9) dan Sabtu (9/9).
Claire yang didampingi Dave Williams (Wakil Konjen) dan David R Willis (Second
Secretary, Political Section ini bertanya, apakah peledakan itu karena perbuatan
balas dendam atau karena terkait dengan tertundanya eksekusi Fabianus Tibo,
Dominggus da Silva dan Marinus Riwu.
Dia juga menanyakan situasi keamanan di Sulteng sekaligus menyatakan keinginan
negaranya untuk berinvestasi di daerah ini.
Paliudju menjelaskan, ledakan bom di Tangkura dan Kawua, Poso bisa terkait
kedua-duanya yaitu bermotif balas dendam atau juga karena terkait kontroversi
eksekusi Tibo Cs.
Akibat konflik antardua komunitas di Poso diakui telah meninggalkan luka dendam
sangat parah di masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban langsung
kerusuhan Poso.
"Dendam itu tidak mudah hilang dalam waktu singkat, dan jika ada faktor yang
membuat para korban konflik itu merasa diabaikan hak-haknya, bisa saja timbul
ekses-ekses baru yang negatif," ujarnya.
Kasus peledakan bom di Tangkura dan Kawua, tambahnya, bisa jadi pula sebagai
ekses negatif dari tertundanya eksekusi Tibo Cs. Tidak hanya itu, tertundanya
eksekusi Tibo juga telah berekses pada munculnya kembali aksi-aksi unjuk rasa
massa dari dua komunitas yang pernah berkonflik, dan unjuk rasa itu sama dengan
unjuk kekuatan kedua belah pihak yang sangat berbahaya bagi keamanan
masyarakat.
"Saya menilai tertundanya eksekusi Tibo Cs akibat keputusan hukum yang belum
tegas dari aparat penegak hukum dan akibatnya timbul pro dan kontra dalam
masyarakat," tegasnya.
Menanam Investasi
Claire dan kedua stafnya sama sekali tidak memberi tanggapan atas penjelasan
Paliudju. Namun Claire yang ditemui Pembaruan usai pertemuan menyatakan, pada
dasarnya tujuannya bertemua Gubernur Sulteng adalah ingin melihat dan menjajaki
kemungkinan negaranya dapat menanamkan investasi di daerah ini serta juga ingin
mengetahui secara langsung tentang situasi keamanan di daerah yang sangat kaya
sumber daya alam ini.
Ditanya peluang bisnis apa yang menjadi daya tarik AS di Sulteng, Claire dengan
penuh diplomasi menyatakan, secara spesifik pihaknya belum dapat menyimpulkan
karena masih terus menjajakinya. Usai bertemu Paliudju, Claire juga menemui
Kapolda Sulteng yang baru, Brigjen Pol Badruddin Haiti.
Paliudju mengatakan, jika pemerintah AS memang berkeinginan menanamkan
investasinya di Sulteng, sektor yang paling membutuhkan saat ini adalah perbaikan
sarana infrastruktur dan berbagai fasilitas umum, rehabilitasi pemukiman masyarakat
terutama di Poso pasca konflik, pembangunan rumah-rumah sakit serta perlengkapan
fasilitasnya dan pembangunan di sektor pendidikan. [128]
Last modified: 13/9/06
|