TEMPO, Minggu, 10 September 2006 | 23:11 WIB
Wakil Presiden: Bibit Teroris Masih Ada di Poso
TEMPO Interaktif, Makassar: Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, bibit terorisme
masih ada di Poso. "Mereka ingin terus berbuat onar di sana," katanya mengomentari
ledakan bom di Poso Sabtu malam dengan satu orang korban tewas.
Padahal, menurut Kalla sewaktu di Makassar kemarin, sudah banyak anggota
kelompok teroris yang ditangkap polisi baik di Sulawesi ataupun di Jawa. Kalla tak
mau menyebutkan kelompok yang dimaksud.
Untuk mencegah konflik Poso dan rentetan ledakan bom, Kalla mengaku pemerintah
tengah menggiatkan operasi intelijen, ketegasan aparat kepolisian, dan penegakan
hukum.
Dia menegaskan, kecil kemungkinan penemuan bahan peledak di Polewali terkait
dengan ledakan bom di Poso pada Minggu malam. Menurutnya, penyimpan bahan
peledak berprofesi sebagai dosen. "Itupun skalanya kecil, tidak seheboh yang
diberitakan," ujarnya.
Adapun ledakan bom di Poso yang menewaskan satu orang, menurut Kalla,
pelakunya kelompok yang berasal dari luar Poso yang berusaha konflik di sana
berlanjut. "Mereka melakukan semacam perang gerilya dan memprovokasi
masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menangkap lima warga
Mandatte, Polewali, lantaran menyimpan bahan peledak dan senjata rakitan.
Penangkapan berlangsung di sebuah rumah di Jalan Gatot Subroto 29 Polewali,
Kabupaten Polman, Sabtu lalu sekitar pukul 10.00 Waktu Indonesia Tengah.
Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Joko
Subroto, dua orang berinisial MZ dan ABDR diangkut ke Makassar, sedangkan tiga
orang lainnya Y, AM, dan AN, diperiksa di Markas Kepolisian Resor Polman,
Sulawesi Barat.
Pemisahan pemeriksaan, katanya, untuk memudahkan penyidikan dengan
kasus-kasus sebelumnya. Sebab, selain bahan peledak berupa serbuk kimia black
powder dan rantai, polisi menemukan sejumlah senjata api rakitan, senjata tajam,
pecahan beling, sejumlah dokumen, serta video compac disk.
Penangkapan mereka bermula dari pengintaian aparat terhadap rumah di Jalan Gatot
Subroto 29 Polewali. Aparat mesekaligus memasok bahan peladak ke sejumlah
daerah konflik. Bahan peledak ditemukan di kamar MZ dan ABDR. "Kemungkinan
keduanya akan menjadi tersangka," kata Joko
Namun, Joko menjelaskan, kepolisian belum memastikan keduanya terkait dengan
konflik Poso. Begitu pula dengan konflik antarwarga di Kecamatan Aralle, Tabulaha,
serta Mambi yang terlibat pro dan kontra atas pemekaran Kabupaten Polman menjadi
Polewali dan Kabupaten Mamasa. IRMAWATI | OKTAMANDJAYA
copyright TEMPO 2003
|