TEMPO, Senin, 11 September 2006 | 02:33 WIB
Ledakan di Poso, Bom Rakitan dengan Tabung Senter
TEMPO Interaktif, Poso: Saksi mata Edi Lindang Lamanangko mengatakan bom
yang meledak di depan rumahnya berbentuk kemasan tabung senter
berbaterai enam. Sebelum meledak dan menewaskan keponakannya bernama Nela
Saliango (20), benda itu sempat dia pegang.
Barang itu diperolehnya dari Nela. Karena dikira bukan bom, dia diberikan kembali
kepada Nela. Saksi mata lainnya, Eha (20), melihat dua orang laki-laki berboncengan
motor bebek dari arah Poso. Salah seorang melemparkan bungkusan ke arah Nela
yang tengah duduk di teras rumah. Pelaku langsung kabur menuju arah Kota
Tentena.
Adapun saksi mata bernama Jamal, melihat benda mirip senter dipungut korban di
samping rumahnya. Jamal pun pergi. Tapi, tak lama kemudian terdengar ledakan
keras. Jamal kembali mendatangi Nela dan melihat tangan korban putus, badannya
penuh luka-luka terkena serpihan bom.
Bom rakitan itu meledak di rumah Edi Lindang Lamanangko Jalan Tobataki, sekitar
100 meter dari Markas Kompi Bantu 714 Sintuwu Maroso, Poso, Sabtu malam pukul
20.30 Waktu Indonesia Tengah. Korban bom sempat dilarikan ke rumah sakit, namun
sekitar 30 menit kemudian meninggal.
Hingga kemarin polisi baru memeriksa ketiga saksi Edi Lindang, Jamal, dan Reny.
Belum ada tersangka atau pelaku yang berhasil ditangkap. "Pelakunya dua orang
mengendarai sepeda motor," kata Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris
Besar Rudy Sufahriadi, kemarin.
Menurut Rudy, bom yang meledak merupakan bom jenis baru yang belum pernah
ditemukan di Poso. Penyebab korban mengalami luka parah karena saat bom
meledak dalam posisi digenggam. "Kami menemukan senter bekas yang berfungsi
sebagai cashing bom," ujarnya.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Badrodin Haiti, meski
jenis bom rakitan namun belum bisa dijelaskan perincian materialnya. Menurut dia,
teror ini tidak ada kaitannya dengan rencana eksekusi terpidana mati kerusuhan Poso
Fabianus Tibo. "Kami masih mencari motifnya," kata Badrodin.
Sedangkan Gubernur Sulawesi Tengah H.B. Paliudju yang mendatangi rumah korban
meminta polisi menemukan pelaku yang melempar bom . "Ini penting untuk
mencegah munculnya saling menuding di antara warga," katanya.
Dari pantauan Tempo, tim penjinak bahan peledak dari Kepolidisn Daerah Sulawesi
Tengah kemarin masih terlihat menyisir di lokasi ledakan. Sejauh ini belum ditemukan
bom sejenis. Muhammad Darlis
copyright TEMPO 2003
|