The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

TEMPO


TEMPO, Minggu, 27 Agustus 2006 | 02:02 WIB

Tim Antiteror Periksa Pemasok Laptop Imam Samudra

TEMPO Interaktif, Purwokerto:Sipir Lembaga Permasyarakatan Purwokerto Beni Irawan yang diduga menjadi perantara pengiriman laptop untuk Imam Samudra di penjara Kerobokan, Bali, menjalani pemeriksaan intensif.

Pemeriksaan itu berlangsung sejak Jumat siang, hingga berita ini ditulis tadi malam belum jelas keberadaan Beni. "Beni diperiksa tim khusus dari Mabes Polri. Pemeriksaan berlangsung di ruangan saya lantai dua," kata Kepala Lembaga Permasyarakatan Purwokerto Kristiadi, kemarin.

Menurut Kristiadi, petugas terlebih dahulu menunjukkan surat pemeriksaan terhadap Beni Irawan (BI). "Karena prosedurnya benar saya mempersilakan lima orang aparat melakukan tugasnya," katanya.

Pemeriksaan pada Jumat berlangsung sampai pukul 17.00 WIB. Setelah itu, Kristiadi mengaku tidak tahu posisi Beni. Kemarin, Beni tidak mendapatkan jatah jaga. "Tapi di mana keberadaanya saya tidak tahu. Rumah Beni di Banyumas, persisnya saya juga tidak tahu," ujar Kristiadi.

Seorang sumber di Kepolisian Resor Banyumas mengatakan bahwa Beni dibawa ke Semarang. Direktur Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Zulkarnain, membenarkan ada pemeriksaan terhadap Beni.

Tim pemeriksa, menurut Zilkarnain, gabungan Detasemen Khusus Antiteror 88 Polda Jawa Tengah dan Markas Besar Kepolisian RI. "Sampai sekarang masih diperiksa. Kami tidak berhak memberi keterangan di mana Beni berada, silakan tanya ke Mabes Polri," Zulkarnain menegaskan.

Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam mengaku tidak tahu. Dia balik meminta Tempo menanyakan langsung ke Polda Jawa Tengah. "Saya belum menerima laporan," ujarnya.

Pemeriksaan Beni menjadi sangat penting karena polisi menemukan Imam Samudra memiliki laptop selama di penjara. Laptop itu dipakai mengakses Internet dan berkomunikasi dengan jaringannya. Mestinya, gerak gerik terpidana mati itu diawasi ketat.

Peran Beni ini ketika dia menjadi sipir di penjara Kerobokan. Bukti keterlibatan Beni setelah perusahaan jasa pengiriman barang CV Titipan Kilat (Tiki) memperlihatkan nomor pengiriman laptop kepada polisi.

Kurir Tiki bernama Didik, yang mengantarkan barang itu juga telah diperiksa polisi. Kepada Tempo Didik mengaku lupa dengan ciri-ciri fisik penerima laptop. Dia memastikan barang kiriman tersebut diterima seseorang dengan alamat Perum Lapas Klas II A /15 Denpasar. "Kalau dipertemukan lagi saya agak sulit memastikan apakah dia orangnya," ujar Didik.

Didik sempat menyapa penerima barang pada 3 Mei 2005 itu dan menanyakan apakah benar bernama Beni? "Dia menjawab dengan ucapan yang kurang jelas," katanya.

Sedangkan nama pengirim laptop tertera Annisa dengan alamat Jalan Genuk Krajan I/624-A, Solo, Jawa Tengah. Alamat ini adalah rumah orang tua Agung Prabowo dan Agung Setyadi, yang ditangkap polisi pada 12 dan 16 Agustus lalu. Keduanya diduga ikut berperan dalam kasus ini. (Koran Tempo, edisi 24/8 dan 25/8).

Di rumah tersebut Imtikhanah, istri Agung, tinggal bersama anak-anaknya. Salah satunya bernama Annisa yang berumur 9 tahun. "Anak saya jangan dikait-kaitkan," pintanya.

Soal laptop, Imtikhanah ingat suaminya pernah bilang ada ustad minta tolong dibelikan laptop. Tapi uang yang akan dipakai membeli kurang, yang akhirnya menjual telepon seluler miliknya. "Uangnya buat menambah kekurangan membeli laptop untuk ustad," katanya. ARI AJI | ROFIUDDIN | ROFIQI HASAN | SOHIRIN | RINI KUSTIANI

copyright TEMPO 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoegajah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044