ANTARA, 29 September 2006 20:25
Poso Kembali Rusuh
Palu (ANTARA News) - Kerusuhan kembali pecah di Kabupaten Poso, Sulawesi
Tengah (Sulteng), Jumat sore, mengakibatkan empat kendaraan
operasional polisi dan sebuah pos Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJ di
Desa Taripa, ibukota kecamatan Pamona Timur, terbakar diamuk massa.
Sementara itu, Polsek Pamona Timur di desa tersebut mengalami kerusakan.
Sumber ANTARA News di Poso melaporkan, kerusuhan itu mulai pecah ketika
sebuah helikopter polisi yang ditumpangi Kapolda Sulteng Kombes Pol Drs Badrodin
Haiti mendarat d! i lapangan sepakbola desa Taripa sekitar pukul 15:00 Wita.
Mengetahui Kapolda Haiti datang, ratusan massa yang sebelumnya memprotes
pelaksanaan eksekusi mati terhadap Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan
Marinus Riwu --ketiganya terpidana kasus kerusuhan Poso-- secara tiba-tiba bergerak
melakukan penghadangan.
Akan tetapi, helikopter yang membawa Kapolda segera meninggalkan Taripa menuju
Pendolo, ibukota kecamatan Pamona Selatan, tetangga Taripa yang berbatasan
dengan wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Massa yang terlihat kecewa dengan sikap Kapolda ini menjadi histeris dan kemudian
mengejar helikopter ditumpangi Kapolda yang mulai bergerak (take off) meninggalkan
Taripa.
Beberapa pejabat Polda Sulteng dan Polres Poso yang mengikuti perjalanan dinas
Kapolda dengan menggunakan sejumlah mobil dinas menyusuri ruas jalan
Trans-Sulawesi tak luput dari kejaran massa.
"Tak diketahui apakah helikopter yang membawa Kapolda dan dua buah mobil dinas
yang ditumpangi pejabat kepolisian lainnya mengalami kerusakan, namun ketika itu
sempat dihujani batu oleh massa," tutur saksi mata itu.
Tidak puas dengan tindakan tersebut, massa kembali melampiaskan emosinya
dengan membakar empat buah kendaraan operasional polisi, terdiri atas sebuah truk,
sebuah minibus Kijang, serta dua unit sepeda motor.
Mereka juga sempat membakar sebuah pos DLLAJ di desa Taripa.
Dalam insiden ini tak dilaporkan adanya korban jiwa atau cedera.
Sumber lain mengatakan, kunjungan kerja mendadak Kapolda Badrodin Haiti beserta
sejumlah pejabat kepolisian itu di desa Taripa bertujuan mengkoordinasikan operasi
pencarian terhadap dua warga Sulsel, yang hilang di desa ini sehari setelah
pelaksanaan eksekusi mati Tibo dkk.
Korban yang dihilang tersebut yakni Arham Badaruddin (32) dan Wandi (17),
keduanya pedagang ikan yang berangkat dari kota Ampana (ibukota Kabupaten
Tojo-Unauna di Sulteng) menuju Masamba, ibukota Kabupaten Mamuju Utara di
Sulsel.
Sementara itu, Kapolda Badrodin Haiti beserta rombongan hingga Jumat malam
dilaporkan dalam keadaan selamat dan bertahan di Pendolo (sekitar 100km Selatan
kota Poso).
Kapolres Poso AKBP Drs Rudy Sufahraidi beserta ratusan anggotanya sudah berada
di Pendolo melakukan pengamanan terhadap atasannya.
Belum ada konfirmasi dengan otoritas keamanan di tingkat Provinsi Sulteng terkait
insiden kerusuhan di Taripa, namun seorang perwira TNI di Kodim Poso mengatakan
ratusan pasukan infanteri dari Batalyon 714/Sintuwu Maroso Poso sejak sore hari
sudah diterjunkan ke lokasi kerusuhan guna memback-up aparat kepolisian dalam
melakukan pengamanan.(*)
COPYRIGHT © 2006 ANTARA
|