The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Bisnis Indonesia


Bisnis Indonesia, Kamis, 22/02/2007 19:05 WIB

'Kasus Yusril bisa jatuhkan SBY'

oleh : Rudi Ariffianto

JAKARTA: Kasus yang melibatkan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dan Ketua KPK Taufiequrahman Ruki membuat citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpuruk dan bisa berujun! g pada pelengseran.

Pakar Hukum Tata Negara A. Irman Putra Sidin yang juga Koordinator Staf Ahli Mahkamah Konstitusi mengatakan dari kaca mata konstitusi, kasus itu tak hanya bermuara pada reshuffle kabinet, melainkan pelengseran Presiden.

"Bila penunjukan langsung dinyatakan korupsi, Yusril bisa menuduh balik Presiden karena persetujuannya terhadap pengadaan alat sadap untuk KPK analog terhadap apa yang diputuskan Yusril," ujarnya di Jakarta hari ini.

Untuk itu, kata dia, SBY tidak akan berani menonaktifkan Yusril karena bila dinonaktifkan, seluruh kesalahan akan dimuntahkan. Bila hal itu terjadi, seluruh partai oposan maupun yang setengah mendukung SBY akan ikut bersama Yusril.

"Secara politik, bisa jadi RI-1 turun dan RI-2 naik menggantikan. Terbukti Yusril mendatangi JK," katanya.

Skenario semacam ini, lanjutnya, tidak akan dikehendaki oleh SBY, namun sangat diminati oleh Partai Golkar dan PDIP. Bahkan, imbuhnya, kedua partai akan sangat diuntungkan walaupun SBY masih tetap bertahan hingga 2009.

Pengamat Politik CSIS Indra J. Piliang melihat skenario tersebut baru sebagai kemungkinan terburuk. Menurut dia, Yusril memang memiliki kapasitas untuk menciptakan arah angin politik menuju pelengseran.

Namun orang sekaliber Yusril, lanjutnya, tidak akan melakukan aksi tersebut dan dia bukan pada posisi be! nar-benar melakukan pembusukan terhadap Presiden.

Posisi SBY disebutnya memang cukup rentan, walaupun masih sulit untuk dilengserkan, karena penguasaan tentara oleh SBY bersama orang lingkar dalam masih cukup kuat. Dia mengatakan Yusril masih bisa digantikan. "Selama tentara tidak pecah kekuatannya, akan ada pihak lain yang bisa menghadapi Yusril, Sudi Silalahi misalnya," ujarnya.

Lemahkan KPK Di sisi lain, Indra justru menyoroti aksi Yusril tersebut sebagai bagian dari upaya pelemahan KPK. Agenda paling mendesak yang mungkin sedang digagas yaitu pergantian pimpinan KPK dengan menyusupkan orang partai politik ke dalamnya, sebagaimana terjadi pada komisi-komisi yang lain.

"Agendanya pembubaran, atau! setidaknya mendelegitimasi KPK. Sekarang juga ada kecenderungan untuk memperlambat amanat MK untuk pembuatan UU Tipikor," ujarnya.

Senada dengan Indra, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Andalas Saldi Isra menuturkan tindakan Yusril bisa ditafsirkan sebagai ajakan kepada masyarakat untuk melawan KPK.

"Tindakan Yusril yang meminta adanya penelaahan itu seperti hendak bilang ke orang banyak, ayo lawan KPK bersama-sama," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, kelompok penentang KPK akan mendapat energi baru, karena ternyata upayanya menentang tersebut mendapat dukungan dari pakar hukum yang sekaligus juga seorang menteri.

Koordinator Pusat Kajian Anti Korupsi UGM Denny Indrayana meminta agar KPK melanj! utkan penyidikan kasus AFIS, termasuk kemungkinan adanya aliran dana kick back ke Yusril.

Denny memang mempertanyakan sikap reaktif Yusril tersebut, apakah hanya gelisah dengan penunjukan langsung, atau karena aksi KPK yang sedang menelusuri kemungkinan adanya aliran dana kick back tersebut.

"Saya menduga reaktifnya Yusril ada kaitannya dengan upaya KPK menelusuri, dan menbongkar ke mana aliran dana kick back itu mengucur," ujarnya. (ln)

© Copyright P! T Jurnalindo Aksara Grafika
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044