The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Cenderawasih Pos


Cenderawasih Pos, Selasa, 31 Oktober 2006

Demo, Kota Poso Lumpuh
Kalla: Brimob Belum Akan Ditarik dari Poso

POSO-Aksi demo empat ribuan umat Islam Poso yang berasal dari 22 ormas Islam yang ada di daerah tersebut Senin, kemarin, berakibat pada lumpuh totalnya Kota Poso dan sekitarnya.

Pantauan Radar Sulteng (Grup Cenderawasih Pos) sepanjang siang kemarin, tak satupun aktifitas masyarakat Kota Poso yang berjalan. Semua kantor dan dinas di jajaran Pemkab Poso tutup, termasuk sejumlah kantor vertical, seperti kantor Kejari, kantor Pengadilan negri, dan kantor KPKN Poso. Yang terlihat masih melaksanakan aktifitasnya, hanya dua Pompa Bensin Kayamanya dan Sayo), bagian UGD RSUD Poso, dan dua Kantor Bank, BRI dan BPD Poso. Macetnya aktifitas masyarakat Poso juga terlihat di sector ekonomi. Ini disebabkan tutupnya pusat-pusat perbelanjaan masyarakat, seperti Pasar sentral, BNS, dan Pertokoan. Untuk di Pasar sentral Poso, tak satupun pedagang yang berani membuka toko atau lapaknya untuk menjajakan dagangannya. Mogok juga terjadi di sector jasa pembangunan fisik. Senin kemarin, tak satupun proyek pembangunan yang berjalan. Kontraktor dan pekerja memilih meliburkan pekerjaan proyeknya.

Sejumlah masyarakat yang ditemui Koran ini mengaku memilih meliburkan aktifitasnya, dan ikut bersama-sama umat lainnya melakukan aksi demo damai. "Uang gampang di cari. Tapi urusan umat ini lebih penting, ketimbang urusan pribadi dan duniawi," kata Ahmad, yang sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang ini. "Libur sehari nggak apa-apa mas. Yang penting tuntutan umat ini bias tercapai," ujar teman Ahmad, Ramli yang tukang ojek ini.

Demo yang digelar kemarin, memang terlihat beda dari aksi demo sebelumnya. Jika sebelumnya demo hanya diikuti oleh dua atau tiga ormas islam, maka kali ini demo lebih representatif. Karena demo diikuti oleh semua ormas islam yang melibatkan seluruh elemen dan strata masyarakat Kab. Poso. Massa bukan hanya berasal dari bagian kota saja, tetapi juga berasal dari seluruh penjuru Desa yang ada di wilayah Kab. Poso dan sebagian Kab. Touna. "Ini persoalan umat. Bukan sekedar masalah kelompok atau daerah tertentu. Jadi semua umat islam yang peduli dengan agamanya, turun aksi hari ini," sebut Andre yang mengaku berasal dari salah satu desa di wilayah Poso Pesisir Utara ini.

Brimob Belum Akan Ditarik

Sementara itu, Pemerintah belum berencana menarik penempatan delapan kompi pasukan Brimob yang di-BKO-kan ke Polda Sulawesi Tengah. Wapres Jusuf Kalla menegaskan, penarikan pasukan hanya akan dilakukan bila kondisi keamanan di daerah rawan konflik itu telah pulih.

"Kapan saja, apakah minggu depan, atau bulan depan, pasti ditarik karena BKO (bawah kendali operasi) itu hanya untuk keadaan darurat atau dalam jangka pendek saja. Semua tokoh agama dan tokoh masyarakat setuju," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden kemarin.

Wapres juga menolak desakan sejumlah tokoh agama agar menarik anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dari wilayah Sulawesi Tengah. Pasalnya, selama sebelas bulan bertugas di Sulteng, Densus 88 telah berhasil menangkap puluhan pelaku teror dari kedua kelompok.

"Sebagian besar (pelaku teror) sudah ditangkap. Ada 52 yang ditangkap di Poso dan Palu, terus di Taripa sudah 17 ditangkap, termasuk yang menembak Pendeta Susiati dan Silalahi serta pelaku mutilasi. Itu sukses tim Densus 88 Antiteror," ujarnya.

Kalla mengakui masih ada sejumlah pelaku teror yang diburu aparat. Namun, hasil pertemuan dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat di Palu sepakat nama-nama yang ada dalam daftar DPO akan dicari bersama-sama oleh aparat dan masyarakat.

"Satu orang saja bisa melakukan teror. Ini bedanya dengan konflik horizontal yang harus melibatkan ribuan orang," ujarnya.

Kalla menjelaskan, dalam pertemuan dengan pemuka agama dari kelompok Islam-Nasrani dan tokoh masyarakat di Palu, semua kelompok sepakat bahwa seluruh tindakan setelah deklarasi Malino akan menjadi musuh bersama. Dua kelompok juga sepakat menyerahkan pelakunya untuk diproses sesuai ketentuan hukum.

Terkait dengan insiden penyerangan anggota Brimob ke perkampungan Tanah Runtuh pada 22 Oktober silam, Wapres Jusuf Kalla mengatakan Kementrian Koordinator Polhukam akan membentuk Tim Pencari Fakta yang beranggotakan unsur TNI/Polri dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tim bertugas mengklarifikasi insiden penyerangan anggota Brimob ke perkampungan muslim di kota Poso tersebut.

"Kalau polisi salah, yang bersalah akan mendapatkan penindakan dari atasan. Tapi kalau benar ada tembakan dari masyarakat, tentu harus dimintai pertanggungjawaban dan dijatuhi hukuman yang keras," jelas Kalla.

Upaya penegakan hukum itu juga dibarengi dengan rekonsiliasi antarkelompok masyarakat dengan dihidupkannya kembali Kelompok Kerja Malino. Pokja itu bertugas menjalin kekerabatan sosial antara dua komunitas di Poso melalui silaturahmi, dialog, pertandingan olahraga, dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat.

Selain itu, Pokja Malino juga bertugas menyelesaikan satu pasal yang masih mengganjal dalam perdamaian Malino I. Yakni, mengembalikan hak-hak keperdataan masyarakat yang terbengkalai akibat konflik. "Sekarang kita tata lagi hak-hak keperdataan itu," terang Kalla.

Untuk membentengi generasi muda dari pengaruh buruk radikalisme, pemerintah juga akan memberikan paket insentif ekonomi guna menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Lusa (Rabu) menteri sosial dan menteri pekerjaan umum akan ke Poso. Kita akan berikan dana yang cukup agar generasi muda bisa bekerja sehingga tidak timbul masalah baru," papar Kalla.

Upaya menghadang pengaruh buruk juga dilakukan dengan pembentukan dai yang mengajarkan agama yang lebih moderat. "MUI, NU, dan Muhammadiyah, bahkan panglima Laskar Jihad (Ustadz Ja'far Umar Thalib, Red) akan mengadakan penataran dai yang baru untuk meng-counter pikiran-pikiran yang sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam yang moderat," terangnya. (noe)

All Rights Reserved 2004. Cenderawasihpos.com
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044