GATRA, 14 Pebruari 2007 10:34
Portugal Akan Bantu Desa Historis di Ambon
Pemerintah Port! ugal akan memberikan bantuan pada sejumlah desa di Ambon yang
memiliki kaitan historis dengan negara tersebut.
"Bantuan untuk desa-desa yang memiliki hubungan sejarah dan historis dengan
Postugal ini akan segera dibantu, guna memberdayakan masyarakatnya," kata
Dubes Postugal untuk Indonesia, Jose Imanuel Santos Braga, seusai melakukan
pertemuan dengan Wakil Walikota Ambon, Olivia Latuconsina, Selasa.
Sejumlah Desa yang akan dibantu itu masing-masing, Tawiri, Hative Besar dan
Rumah Tiga, dan Galala di Kecamatan Baguala, Desa Batu Merah, Galala, Soya
serta Hatalae di Kecamatan Sirimau.
Masyarakat Portugal selama ini sudah mengenal dengan baik tentang Kota Ambon,
namun hanya sebatas dari buku-buku maupun siaran televisi. "Diharapkan bantuan
dan kerja sama dengan desa-desa di Ambon ini, akan lebih mempererat hubungan
emosional serta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Portugal untuk
berkunjung ke Ambon di masa mendatang," kata Dubes.
Bantuan bagi desa-desa itu merupakan proyek jangka pendek dengan nilai dana yang
berkisar antara Rp150 juta hingga Rp300 juta, khususnya di bidang kesehatan,
pendidikan dan kebersihan.
Pemerintah Portugal pun menaruh perhatian besar terhadap kepedulian Pemkot
Ambon dan Pemprov Maluku yang merawat dengan baik kondisi benteng "Victoria"
yang merupakan salah satu peninggalan negara tersebut dan lokasinya terletak di
jantung Kota Ambon, sekaligus menjadikannya sebagai salah satu cagar budaya.
Wakil Walikota Ambon Olivia Latuconsina, secara terpisah membenarkan niat baik
pemerintah Portugal membantu desa-desa yang memiliki keterikatan historis itu.
Program bantuan itu diantaranya rehabilitasi sarana kesehatan, penyediaan
tempat-tempat sampah bersifat sementara serta penyediaan sarana pendidikan yang
difokuskan pada desa-desa di atas.
Ditanya tentang kerja sama Pemkot Ambon-Portugal akan terus ditingkatkan hingga
ke kerja sama kota bersaudara (sister city), Latuconsina mengakui, kerjasamanya
baru bersifat jangka pendek, di mana kerja sama ini akan berdampak sebagai pintu
masuk untuk memperoleh bantuan dari negara-negara Eropa.
"Kita fokuskan dulu untuk merealisir program jangka pendek yang telah disepakati,
sehingga benar-benar berdampak untuk pemberdayaan masyarakat yang terpuruk
akibat konflik sejak 1999, terutama pada desa-desa yang memiliki hubungan historis
dengan Portugal.
Setelah itu barulah dijajaki kerja sama jangka panjang termasuk kota bersaudara
(sister city)," tandas Latuconsina. [TMA, Ant]
Copyright © 2002-04 Gatra.com.
|