The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

GATRA


GATRA, 25 Januari 2007 11:40

FPDIP: Bongkar Kelompok Elit Yang Terlibat di Poso

Pimpinan Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mendesak pemerintah bersama aparat keamanan agar membongkar keterlibatan kelompok elite, lokal maupun nasional, yang terus menerus mengambil untung dari konflik Poso.

Demikian benang merah pendapat yang diutarakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Kamis.

Atas nama fraksinya, dia juga mengingatkan, situasi Poso jangan dilihat sepihak, atau per kasus saja, tetapi hendaknya bias ditinjau dari rentetan panjang, terutama berawal dari keterlibatan para elite lokal.

"Kami meyakini, kasus Poso adalah rentetan yang diawali oleh elit lokal serta adanya provokasi tentang SARA yang tidak lain tujuannya melindungi oknum-oknum pada tingkatan lokal," ungkap Tjahjo Kumolo yang juga salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan itu.

Karena itu, menurut Tjahjo Kumolo, pemerintah harus bijak menuntaskan problematic di seputar konflik Poso tersebut.

N! amun, mengenai kehadiran aparat kepolisian yang kini terus ditambah, Tjahjo Kumolo berpendapat, tetap saja dipertahankan.

"Polri terus saja dipertahankan, asalkan dengan sikap profesionalisme menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat, termasuk lebih intens dalam membina koordinasi dengan aparat intelijen secara jernih," usulnya.

Intervensi Institusi

Tjahjo Kumolo juga membeberkan, konflik Poso yang terus berkepanjangan dan berawal dari pertarungan kepentingan para elite itu, telah terintervensi oleh institusi tertentu.

"Jelas, masalahnya semakin rumit setelah terintervensi institusi yang ingin mengacaukan dan mengambil manfaat dari kekacauan tersebut. Ditambah lagi oleh sikap pemerintah yang ada sekarang tidak sungguh-sungguh ingin melakukan perbaikan perdamaian di Poso. Jadilah masalah kian runyam," tambahnya.

Ia mengharapkan, penyelesaian masalah Poso tak saja dengan melakukan law enforcement, tetapi diiringi dengan pemulihan ekon! omi, penegakkan keadilan serta hak-hak perdata masyarakat.

Tegasnya, masalah Poso sendiri akan bisa kondusif dengan adanya political will dari pemerintah, dalam arti pemerintah harus benar-benar memperhatikan aspek-aspek tersebut di atas, katanya lagi.

Tjahjo Kumolo berani menjamin, Poso bukanlah sarang teroris, seperti dinilai beberapa pihak, apalagi dihubungkan dengan jaringan terorisme internasional.

"Jadi itu tadi, bahwa yang ada hanyalah intervensi beberapa kelompok yang ingin mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dalam situasi sekarang. Dan adalah yang tersebut di atas itu berkeinginan saling menutupi dengan mengalibikan persoalan DPO," ungkapnya.

Tjahjo Kumolo tak menampik, dari daftar DPO ada yang terlibat langsung sebagai perantara.

Tetapi, ada juga yang tidak terlibat sedikitpun. Di sini persoalannya menjadi semakin bervariasi, karena ada DPO yang terlibat sejak awal konflik, ada DPO yang membela negaranya dan ada DPO yang membal! as dendam keluarganya, tukasnya.

Karena itulah, Tjahjo Kumolo meminta Polisi harus bisa bertindak professional, semua yang terlibat ditangkap, diproses dan diadili berdasar azas praduga tak bersalah.

"Sekarang memang sudah banyak yang ditangkap, tetapi kan ada yang tidak pernah diadili, bahkan ada yang sudah bertahun-tahun, tetapi tidak diketahui keberadaannya. Bahkan ada yang dipukuli dan dipaksa mengaku. Inilah ketakutan-ketakutan DPO untuk menyerahkan diri," ungkap Tjahjo Kumolo. [TMA, Ant]

Copyright © 2002-04 Gatra.com.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044