HarianKomentar.Com, 04 October 2006
Tokoh Agama Sulut Mengutuk Pembakaran Gereja di Palu
Menyikapi pembakaran sebuah gereja yang terletak di Jaan Pulau Nias, Kelurahan
Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, tokoh agama Sulut mengutuk keras aksi tidak
manusiawi yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Pernyataan dan bentuk ke-prihatinan ini diantaranya datang dari Ketua PW Syarikat
Islam Tamzil H Permata. Pada Komentar, Selasa (03/10)ia mengatakan sangat
prihatin ter-hadap kejahatan tempat-tempat ibadah, yang seharusnya malah dilindungi
dan dipeliharan baik, terlebih tempat ibadah meru-pakan tempat suci yang digunakan
untuk melakukan kegia-tan ibadah dan doa.Tapi kenya-taanya masih ada orang-orang
yang mendzalimi kehidupan beragama de negara ini. Seperti halnya pembakaran
tempat ibadah merupakan merupakan cara-cara kekerasan dan sangat tercela,
perbuatan ini sangat dibenci dan Islam menentang perbuatan seperti ini.
"Untuk itu, kami mengutuk keras pembakaran gereja di Palu dan meminta aparat
untuk bertindak secepatnya, dengan cara menangkap pelaku dan mengusut tuntas
dalang. Jangan nodai suasana bulan Ramadhan dengan merusak kerukunan umat
beragama," tegasnya.
Disisi lain Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Pastor Fred Tawaluyan mengatakan,
tidak hanya pembakaran geraka di Palu, pembakaran tempat ibadah dimanapun juga
menjadi keprihatinan bersama umat beragama. Hal ini lanjutnya, juga menimbulkan
sejumlah perta-nyaan, kenapa masih ada pem-bakaran dan pengeboman? Ke-adaan
ini menunjukkan keti-dakdewasaan masyarakat yang mudah terprovokasi berkaitan
dengan konspirasi elite politik yang mau memperkeruh situasi.
"Menyikapi keadaan ini, sebagai orang yang beriman kita dibawa pada suatu ujian.
Hidup beragama dan hidup ke-agamaan kita sedang diuji," ka-tanya. (aan) |