The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

HarianKomentar.Com


HarianKomentar.Com, 24 January 2007

Inkiriwang: Seluruh kasus kekerasan di Poso terungkap
15 Militan Poso Tewas, 30 Ditangkap

Buntut aksi baku tembak yang terjadi di Kelurahan Gerbang Rejo (Poso Kota) Senin (22/01) lalu, Densus 88 Mabes Polri berhasil menangkap sedikitnya 30 militan bersenjata dan menewaskan 15 anggota kelompok perusuh tersebut. Data ini turut dibenarkan Bupati Poso, Piet Inkiriwang saat diwawancarai Komentar via telepon, kemarin (23/01).

Para militan yang ditangkap bukan hanya terdiri dari warga Poso saja, melainkan anggota kelompok mereka yang berasal dari Sulsel, Riau, Jawa, Parigi dan Ampana. Di pihak polisi atau Densus 88 sendiri yang tewas ternyata hanya satu orang, yakni Brigadir Satu Polisi Roni Iskandar, personel BKO dari Brimob Kelapa Dua, Depok. "Dua polisi lainnya hanya luka terkena tembakan."

Menurut Inkiriwang, mereka yang ditangkap adalah ma-syarakat militan yang meme-gang senjata dan bom. Malah diinformasikan, dalam mela-kukan perlawanan, kelompok militan itu sempat meledakkan 130-an bom rakitan. "Sedang-kan bom aktif yang belum diledakkan berjumlah 150. Kini bom-bom itu disita polisi," be-ber bupati yang pernah men-jadi anggota DPRD di Minsel ini.

Dari 'markas' para perusuh di Jalan Pulau Irian tersebut, petugas juga berhasil menda-patkan 4.000-an amunisi serta 406 detonator. Sedangkan jenis senjatanya terdiri dari berbagai macam, baik senjata api biasa maupun modern dan termu-takhir.

Kelompok perusuh itu sendiri, belum semuanya tertangkap hingga kemarin (23/01). Pasalnya, ungkap Inkiriwang, jumlah militan yang tergabung dalam kelompok tersebut berkisar 200-an. "Kini lainnya melarikan diri ke dalam hutan. Tapi mereka tidak bisa kema-na-mana, sebab polisi telah mengepung lokasi pelarian mereka," katanya.

Malah diperoleh informasi, se-jumlah anggota perusuh yang terluka, telah ditemukan me-ninggal di dalam hutan akibat kehabisan darah. Salah satu-nya adalah Basri, yang meru-pakan buron utama dalam berbagai kasus kekerasan di Poso. "Kini mereka tengah di-evakuasi dari lokasi." Setelah berhasil memukul para pe-rusuh dari 'markas' mereka di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gerbang Rejo, masyarakat setempat akhirnya merasa lega.

Sebab, kata bupati, selama ini warga di lokasi tersebut, sering diancam dan takut untuk buka mulut tentang keberadaan para perusuh ini.

Terungkap juga, para peru-suh itu sering mematikan lampu di lokasi tersebut, serta menuding pemerintah atau polisi yang melakukannya. "Tapi semua kini sudah ter-ungkap dan terbongkar. Selu-ruh kasus kekerasan di Poso, mulai pada aksi perampokan, pengeboman, pembunuhan di Poso dan Palu. Termasuk pem-bunuhan Pendeta Kongkoli dan lainnya sudah diketahui dan terbongkar, bahwa mereka-mereka itulah pelakunya," kata Inkiriwang seraya mengatakan, masyarakat kini terbebas dari intimidasi mereka. "Masyara-kat kini tidak lagi mendukung mereka," imbuhnya sembari menyatakan lega, karena kini semua kasus kekerasan di Poso dan Palu tidak ada lagi yang tertutup. "Semuanya sudah terbongkar, yakni kasus-kasus kekerasan yang terjadi selama ini. Termasuk siapa perakit bom, pesuruh dan pelaku pele-dakan," tandas Inkiriwang.

Mantan Kapolres Bitung ini mengharapkan, dengan kon-disi yang kondusif sekarang ini, warga Poso bisa kembali ber-aktivitas dan membangun dae-rah. Bupati juga mengklari-fikasi soal berita ditutupnya ru-as Trans-Sulawesi. "Malah pa-da waktu baku tembak Trans-Sulawesi tetap dibuka. Cuma lokasi 60 km persegi saja yang ditutup waktu itu, yakni di lo-kasi para perusuh itu berco-kol," katanya.

Pada bagian lain, diinformasi-kan juga, hari (24/01) ini, Men-ko Polhukam Widodo AS akan datang untuk mengumpul anggota TNI dan Polri di rumah jabatan bupati, untuk men-dengarkan informasi-informasi masyarakat.

Sementara dari Jakarta, Pre-siden Susilo Bambang Yudho-yono telah memerintahkan Widodo AS bersama Kapolri Jenderal Sutanto untuk turun tangan langsung mengen-dalikan situasi Kota Poso.

"Presiden sudah memberi arahan kepada Menko Polhu-kam bersama Kapolri untuk terus menerus memantau dan mengendalikan situasi di Poso akan situsi kembali baik," papar Andi Malarangeng, jubir presiden kepada wartawan di sela mendampingi SBY me-lakukan peresmian sejumlah proyek infrastruktur di Rang-kas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten, kemarin (23/01). Dite-gaskan Andi, dalam pengen-dalian situasi keamanan di Poso saat ini yang lebih penting adalah hukum harus tetap di-tegakkan.

Dari Manado, menyusul bergolaknya situasi keamanan di Poso, Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Yakhobus Jacki Uly mengingatkan agar semua komponen masyarakat Sulut untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Hal ini cukup beralasan, pasalnya menurut Uly Sulut berada relatif dekat dengan Poso.

"Jelas kita harus mening-katkan kewaspadaan. Sebab Poso bersebelahan dengan daerah kita," tukas Uly. Sulut katanya dapat dicapai lewat jalur darat dari Poso melalui Gorontalo. "Bahkan dapat lang-sung dicapai jika melalui laut," imbuhnya. (rik/vic)

Sejumlah Militan yang Ditangkap Hidup-hidup
1. Rahmat Ruslan aliat Mat
2. Wikra alias Wardana alias Acok
3. Mardiyanto alias Didi
4. Jufri
5. Ibnu
6. Herwadi
7. Muhrin
8. Indra Setiawan
9. Hafid
10. Mansur
11. Arman alian Man
12. Suhardi
13. Ahmad alias Mad
14. Abdul Wahab alias Dul
15. Suhartono
16. H Rois
17. Muh Bahauddin
18. Sabirin
19. Iwan Hartono
20. Tugiran (DPO)
21. Wiwin Kalahe alias Tomo (DPO)
22. Rasiman
23. Ridwan Sinman alias Iwan
24. Anto
6 lainnya belum teridentifikasi

Peralatan Tempur yang Dipakai
• Senjata Jenis M4, M16, MK3, SKS dan Jungle
• 150-an Bom Aktif
• 4.000-an Amunisi
• 406 Detonator
• 25 Pucuk Senjata Disita

© Copyright 2003 Komentar Group. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044