KOMPAS, Rabu, 04 Oktober 2006
Maluku Kembangkan Tanaman Sagu di Tawiri
Ambon, Kompas - Untuk mengembangkan tanaman sagu, Pemerintah Provinsi
Maluku membuat hutan sagu di areal seluas 30 hektar di Negeri Tawiri, Ambon.
Kebun percontohan itu selain dibuat dalam rangka melestarikan tanaman pangan asli
Maluku, diharapkan pula mampu menjamin ketersediaan pasokan pangan di daerah
tersebut. Selama ini pengadaan pangan Maluku masih bergantung pada pasokan
beras dari luar daerah.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Prof JE Louhenapessy, Selasa
(3/10) di Ambon, mengatakan, perkebunan sagu itu akan dikembangkan bersama
masyarakat pemilik lahan. Sagu yang selama ini tumbuh liar akan ditata sehingga
mampu tumbuh secara optimal.
Di sela-sela rumpun sagu, petani pemilik lahan dapat memanfaatkan lahannya untuk
tanaman hortikultura maupun untuk tanaman jangka panjang lainnya. "Pola pertanian
masyarakat setempat tidak akan diubah. Mereka hanya diajak menata tanaman sagu
milik mereka," kata Louhenapessy.
Saat ini dari 31.360 hektar hutan sagu di Maluku, baru sekitar 6.000 hektar hutan
sagu yang dimanfaatkan. Produksi sagu dari Maluku per tahunnya baru mencapai
20.000 ton.
Kebun sagu percontohan di Negeri Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Ambon,
dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku bersama Universitas Pattimura dan
masyarakat setempat. Wakil Gubernur Maluku M Abdullah Latuconsina mengatakan,
pengembangan anakan sagu merupakan langkah antisipasi menghadapi pengurangan
stok beras nasional. Kegagalan panen yang sering terjadi di sentra-sentra produksi di
Pulau Jawa dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan persediaan pangan di
Maluku. (MZW)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|