KOMPAS, Rabu, 04 Oktober 2006
Polisi Identifikasi Provokator di Poso
Palu, Kompas - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah berhasil mengidentifikasi
kelompok provokator yang selama ini terus berupaya membenturkan dua komunitas
di Kabupaten Poso. Namun, sampai Selasa (3/10) polisi belum berhasil menangkap
provokator-provokator tersebut.
Wakil Kepala Polda Sulteng Komisaris Besar I Nyoman Sindra mengatakan, berbagai
kejadian di Poso selama seminggu terakhir merupakan ulah provokator yang
menginginkan Poso kembali dilanda konflik horizontal. "Kami sudah berhasil
mengindentifikasi kelompok itu. Kami masih mengejar orang-orang di kelompok itu,"
katanya.
Setelah sempat memanas dalam seminggu terakhir, kemarin kondisi keamanan di
Poso berangsur pulih. Akan tetapi, ratusan aparat polisi dan TNI masih terus
melakukan penjagaan ketat di sejumlah wilayah Poso yang dinilai rawan. Warga juga
diimbau untuk tak bepergian pada malam hari.
Kepala Polda Sulteng Komisaris Besar Badrodin Haiti mengatakan, penjagaan ketat
oleh polisi dan TNI di Poso dilakukan untuk mengantisipasi upaya provokasi yang
masih terus dilakukan kelompok tertentu.
Wilayah di Poso yang dijaga ketat antara lain Kecamatan Pamona Timur, Lage, Poso
Kota, Poso Kota Selatan, dan Poso Kota Utara. Penjagaan dilakukan di rumah-rumah
ibadah, pasar, pusat keramaian, serta di jalan. Kendaraan bermotor yang melintas
pada malam hari diperiksa.
Jumat lalu, sekitar 200 orang merusak Kantor Kepolisian Sektor Pamona Timur,
membakar dua mobil dan beberapa sepeda motor polisi. Pada Jumat malamnya,
bekas pos Brimob di Kecamatan Poso Kota Selatan dilempari dua granat oleh dua
pemuda berkendaraan sepeda motor.
Adapun Sabtu lalu terjadi ledakan empat bom di Kecamatan Poso Kota, Poso Kota
Selatan, dan Poso Kota Utara. Tak ada korban dalam peristiwa itu. "Pascaledakan
bom itu, pesan singkat (SMS) yang isinya sangat provokatif terus beredar dan
mengakibatkan warga sempat terpancing," ungkap Badrodin. (REI)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|