KOMPAS, Jumat, 03 November 2006 - 19:33 wib
Ketegangan Dua Desa di Pulau Haruku Meningkat
Laporan Wartawan Kompas M Zaid Wahyudi
AMBON, KOMPAS--Ketegangan hubungan antara warga Negeri (desa adat)
Rohonomi dan Kailolo di Pulau Haruku, Maluku Tengah meningkat setelah seorang
pemuda Rohomoni tewas terbunuh oleh orang tak dikenal Kamis (2/11) lalu.
Sebanyak satu peleton polisi dikirimkan ke kedua negeri untuk mengantisipasi aksi
balas dendam dan tindak kekerasan lanjutan.
"Situasi terakhir di kedua desa (Roho! moni dan Kailolo) aman terkendali, tidak ada
bentrok antarwarga," kata Kepala Polda Maluku Bigradir Jenderal Guntur Gatot
Setiawan di Ambon, Jumat (3/11).
Ketegangan di Negeri Rohomoni dan Kailolo terjadi sejak Kamis siang lalu, setelah
seorang pemuda Rohomoni, Umar Sangaji (17), tewas dibacok oleh lima orang tak
dikenal. Rekan Umar, Jumat Tuhuteru (17), terluka akibat sabetan parang namun
selamat setelah berhasil menyelamatkan diri.
Guntur menegaskan, terbunuhnya Umar merupakan perbuatan kriminal murni, berupa
penganiayaan yang menyebabkan kematian. Meskipun demikian, untuk mencegah
terjadinya aksi kekerasan lanjutan maupun aksi balas dendam, sebanyak satu
peleton anggota Satuan Brigade Mobil yang diperbantukan di Maluku serta polisi dari
Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease telah ditugaskan untuk mengamankan
kedua negeri.
Warga kedua negeri pun meningkatkan kewaspadaannya ! dengan berjaga di depan
rumah mereka meskipun tanpa membawa senjata tajam. Masyarakat kedua negeri
selama beberapa tahun terakhir terlibat perseteruan yang seringkali berakhir dengan
pertikaian terbuka dan menimbulkan korban jiwa dan materi.
Guntur menegaskan bahwa polisi akan segera mengusut tuntas kasus tersebut
sehingga tidak merembet ke persoalan lain. Hingga Jumat sore, Polsek Pulau Haruku
telah memeriksa dua orang saksi, yaitu salah satu warga dan seorang korban
selamat. Namun para pelaku penganiayaan belum diketahui secara pasti.
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|