KOMPAS, Kamis, 15 Februari 2007
Pasukan TNI dan Polisi
Jayapura, Kompas - Pascabaku tembak antara polisi dan tentara yang terjadi di
Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Polda Papua dan Kodam XVII Trikora
menyatakan belum akan merotasi pasukan yang ditempatkan di Mulia.
Hal itu dinyatakan Kepala Polda Papua Irjen Tommy T Jacobus dan Panglima Kodam
XVII Trikora Mayjen TNI Zamroni dalam keterangan pers bersama di Jayapura, Rabu
(14/2).
Sebagaimana diberitakan, Selasa (13/2), sejumlah anggota Satuan Brigade Mobil
Daerah (Satbrimobda) Papua terlibat baku tembak dengan prajurit Batalion Infanteri
753, Kodam XVII Trikora, yang menewaskan Bripda Yoseph Kelyombar.
Tommy T Jacobus menyatakan, seluruh anggota Satbrimobda Papua di Mulia baru
akan dimutasi akhir Februari, sesuai jadwal rotasi reguler. Zamroni juga menyatakan,
pergantian pasukan TNI di Mulia akan dilakukan mengikuti jadwal rotasi reguler.
Kepala Polda menjelaskan, jenazah Yoseph Kelyombar telah diotopsi, tetapi belum
ada proyektil peluru atau senapan yang dijadikan barang bukti. Panglima Kodam juga
menyatakan belum ada prajurit TNI yang menjadi tersangka dalam kasus tewasnya
Bripda Yoseph Kelyombar.
Kepala Polda dan Panglima Kodam menjelaskan, Polda Papua dan Kodam Trikora
membentuk tim bersama dan telah diberangkatkan ke Mulia, Rabu.
Aparat bukan mesin
Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutanto di Jakarta mengemukakan, konflik yang kembali
terjadi antara aparat Polri dan TNI di Mulia merupakan hal biasa karena aparat bukan
mesin, tetapi manusia biasa. Kejadian serupa terjadi juga di negara lain. Seusai rapat
kabinet paripurna di Kantor Presiden kemarin, Sutanto mengatakan, karena kerap
terjadi, baik Polri maupun TNI sudah punya prosedur untuk menanganinya. "Namanya
juga anak-anak. Yang penting kita sudah punya ketentuan untuk menanganinya,"
ujarnya. (ROW/INU/HAR)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|