The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Sabtu, 14 Oktober 2006

Kondisi Jalan Trans- Seram Memprihatinkan

Bula, Kompas - Jalan lintas Pulau Seram yang berada di Kabupaten Seram Bagian Timur kondisinya memprihatinkan. Ruas jalan sekitar 100 kilometer itu semuanya belum diaspal. Selain menghambat aktivitas ekonomi masyarakat dan pemerintahan, kondisi tersebut membuat kabupaten tersebut terisolasi.

Berdasarkan pemantauan Kompas di Jalan Trans-Seram yang ada di Kabupaten Seram Bag! ian Timur, Kamis hingga Jumat (13/10) kemarin, jalan yang tidak beraspal itu sebagian besar merupakan jalan tanah dan jalan dengan pengerasan yang menggunakan pasir dan batu. Jalan pun menjadi sangat berdebu jika dilintasi kendaraan, terutama jika ada iring-iringan kendaraan. Tebalnya debu membuat jarak pandang hanya sekitar 30 meter.

Menurut Zainuddin, salah satu pengguna Jalan Trans-Seram di daerah itu, kondisi jalan tersebut membahayakan pengemudi. Beberapa kali mobil yang dikendarainya terpeleset dan nyaris hilang kendali akibat licinnya batu-batu yang ada di permukaan jalan.

Jalan tersebut juga tidak dilengkapi jembatan yang layak. Hanya sebagian kecil sungai yang memiliki jembatan dari kayu. Sisanya, kendaraan harus menyeberangi sungai.

Jika musim hujan tiba, lanjutnya, jalan ya! ng menghubungkan Bula, Seram Bagian Timur, dengan Kobisonta, Maluku Tengah, itu menjadi sangat becek dan berlumpur tebal. Air sungai meluap dan berarus kuat sehingga tidak mungkin diseberangi.

Dari sekitar 100 kilometer panjang jalan, hanya sekitar 6 kilometer jalan yang kondisi- nya masih bagus. Jalan yang terlihat baru selesai diperkeras dengan menggunakan bahan pasir dan batu tersebut terletak beberapa kilometer menjelang masuk Desa Bula. Meskipun demikian, pengerasan jalan tersebut sangat berarti bagi para pengguna jalan.

Terisolasi

Bupati Seram Bagian Timur Abdullah Vanath menyatakan, sejak dibangun sekitar tahun 1970-an hingga tahun 2003, Jalan Trans-Seram yang mengelilingi Pulau Seram terputus di Kabupaten Maluku Teng! ah. Pembangunan jalan terhenti di Seram Utara pada bagian utara pulau dan di Tehoru pada bagian selatannya, sedangkan Jalan Trans-Seram di Seram Bagian Timur masih berupa jalan non-aspal.

Panjang jalan beraspal di Seram Bagian Timur pada tahun 2003, saat kabupaten tersebut dimekarkan dari Maluku Tengah, hanya 3,5 kilometer, yaitu 2 kilometer di Bula dan 1,5 kilometer di Werinama.

Kondisi yang demikian, diakui Vanath, membuat Seram Bagian Timur menjadi daerah dengan tingkat keterisolasian sangat tinggi di Maluku. Daerah itu menjadi sangat tidak menarik, baik bagi investor maupun warga pendatang. Sulitnya akses transportasi turut membuat harga barang-barang kebutuhan hidup sangat tinggi.

Untuk membuka daerah tersebut, menurut Vanath, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur memprioritaskan pembukaan dan perbaikan jalan daerah yang ada. (MZW)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044