The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Jumat, 17 November 2006

Pemberdayaan Ekonomi
Dana Rp 100 Miliar Akan Disalurkan ke Poso

Palu, Kompas - Untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan ekonomi di Kabupaten Poso yang sejak tahun 1998 karut-marut akibat konflik horizontal, pemerintah pusat akan menyalurkan dana Rp 100 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Dana tersebut akan diprioritaskan untuk pemberdayaan ekonomi warga Poso. Hal itu disampaikan Gubernur Sulteng HB Paliudju di Palu, Kamis (16/11).

"Dana Rp 100 miliar itu sebenarnya ditujukan untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan, penyelesaian hak-hak keperdataan warga Poso pascakonflik, pendataan penduduk, rehabilitasi lingkungan, dan pemberdayaan warga untuk keamanan. Namun, kami akan mengalokasikan sebagian besar dana itu untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Poso," kata Paliudju.

Menurut dia, konflik horizontal dan gangguan keamanan di Poso sejak 1998 sampai sekarang telah mengakibatkan perekonomian Poso tidak berkembang. Sejumlah sektor yang sebelumnya menjadi andalan, seperti pertanian, perikanan, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya masih belum pulih.

"Akibat mandeknya perekonomian rakyat itu, tingkat pengangguran di Poso pun tinggi. Orang- orang yang tidak punya pekerjaan itu lebih mudah untuk diajak melakukan tindak kekerasan," kata Paliudju.

Dia mengatakan, mayoritas dana dari Rp 100 miliar itu akan disalurkan untuk pemberdayaan usaha petani, nelayan, dan UMKM di Poso. Kelompok petani akan diberi alat-alat teknologi pertanian. Kepada kelompok nelayan akan diberikan perahu atau kapal bermotor penangkap ikan. Sedangkan kepada UMKM, bergantung jenis usahanya.

Untuk melaksanakan rencana itu, Asisten II Pemprov Sulteng Rais Lamangkona mengatakan, saat ini unit kerja yang dipimpinnya tengah melakukan pendataan penduduk, termasuk jumlah petani, nelayan, dan UMKM yang perlu difasilitasi agar produknya dapat meningkat.

Pendataan penduduk Poso itu akan dibuat dengan sistem komputerisasi dan dapat diakses secara online oleh Pemprov Sulteng dan Departemen Sosial.

Paliudju mengatakan, walaupun Pemprov Sulteng akan memprioritaskan pemberdayaan ekonomi rakyat, pemberdayaan warga untuk keamanan dan penyelesaian persoalan hak-hak keperdataan penduduk Poso tetap akan dilakukan.

Persoalan hak-hak keperdataan warga Poso adalah satu masalah yang belum pernah diselesaikan oleh pemerintah pascakonflik horizontal.

Warga Poso yang masih tinggal di pengungsian belum mau kembali ke desa asal karena tanahnya telah dikuasai warga lain. (REI)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044