The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Senin, 23 Oktober 2006

Kasus Poso, Warga Jateng Diperiksa
Kapolri Ingatkan Para Pemudik Sepeda Motor

Brebes, Kompas - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dody Sumantyawan, Minggu (22/10) di Kabupaten Brebes, Jateng, mengungkapkan, ada tim kepolisian yang kini intensif memeriksa sejumlah warga asal Jateng terkait dengan kasus Poso yang baru-baru ini terjadi.

"Memang ada warga Jateng yang berulang kali pergi ke Poso. Memang, pergi ke Poso tidak ada larangan. Karenanya, pemeriksaan terhadap mereka diperkirakan untuk mengetahui tujuannya saja," ungkap Dody Sumantyawan saat mendampingi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Jenderal Polisi Sutanto memantau arus mudik di perbatasan Losari, Brebes, dengan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Pemeriksaan tersebut, menurut Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng), masih sebatas hal yang wajar.

Warga yang dimintai keterangan tersebut, menurut Sumantyawan, tinggal di Solo dan sekitarnya. Selain itu, juga ada sejumlah warga dari daerah Pekalongan.

Meski tidak menyebut jumlahnya, tetapi Sumantyawan mengatakan, pemeriksaan oleh tim Polda Jateng makin diintensifkan pascapenembakan Pendeta Irianto Kongkoli di Poso oleh pelaku yang belum terungkap hingga kini.

Pada tanggal 16 Oktober 2006 Pendeta Irianto Kongkoli tewas ditembak seseorang berpenutup kepala di Jalan Monginsidi, Palu, ketika sedang bepergian bersama keluarganya.

Tiga hari setelah kejadian, tanggal 19 Oktober 2006, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Paulus Purwoko mengeluarkan pernyataan bahwa pelaku penembakan tersebut berasal dari sebuah kelompok terorganisasi.

Tidak ditahan

Terkait penyidikan tersebut, karena pemeriksaan masih berjalan, hingga kini belum ada satu pun yang ditahan atau dinyatakan sebagai tersangka. Mereka juga belum ada yang dikaitkan langsung dengan kejadian-kejadian kerusuhan di Poso. Pemeriksaan tersebut dilakukan karena masuknya laporan dari masyarakat.

Dengan pemeriksaan intensif itu, polisi setidaknya ingin mengetahui apa sebenarnya motif dan tujuan sejumlah warga asal Jateng itu pergi ke Poso, baik sebelum insiden penembakan maupun sesudahnya.

Beberapa waktu lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyebutkan bahwa apa yang terjadi di Poso dalam tiga tahun terakhir bukan lagi konflik komunal antara komunitas Islam dan Kristen yang telah diselesaikan dengan Perjanjian Malino I tahun 2001.

Menurut Kalla, serpihan-serpihan tersebut adalah sisa-sisa kelompok di masa lalu ditambah dengan pengaruh-pengaruh kelompok radikal dari luar (Kompas, 21/10).

Diingatkan berhati-hati

Kepala Polri Jenderal Polisi Sutanto meminta kepada jajarannya serta pihak terkait untuk senantiasa mengingatkan para pemudik sepeda motor agar lebih berhati- hati.

Hal itu merupakan konsekuensi atas peningkatan jumlah pemudik bersepeda motor. Selain itu, sejumlah kasus kecelakaan disebabkan sikap negatif pengemudi sepeda motor.

"Ingatkan selalu kepada mereka yang ingin cepat sampai (tujuan), kecelakaan-kecelakaan sering terjadi karena saling menyalip dengan kecepatan tinggi dan ingin cepat sampai (tujuan)," ujarnya seusai memantau situasi arus mudik di Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Minggu kemarin.

Ia juga berharap para petugas di lapangan ikut memperlambat laju pemudik sepeda motor. Langkah itu dilakukan dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan. Caranya, antara lain, dengan memberi pengawalan.

Menanggapi laporan menurunnya jumlah kasus kecelakaan hingga H-2 tahun ini, Widodo AS berharap agar jumlah kasus kecelakaan bisa terus ditekan. Untuk itu perlu pengelolaan dan pengaturan yang baik.

"Seharusnya jangan sampai ada korban lagi, yakinkan para pemudik bahwa kondisinya aman. Jangan sampai kegembiraan masyarakat berubah menjadi musibah karena ketidakwaspadaan," tuturnya.

Menurun

Kepala Biro Operasi Polda Jabar Komisaris Besar Rachmat Effendi memaparkan, dibandingkan dengan hari yang sama tahun lalu, jumlah korban kecelakaan hingga H-2 menjelang Lebaran di Jabar tahun ini menurun.

Meskipun terjadi peningkatan kasus, korban kecelakaan, baik meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan, menurun jumlahnya.

Menurut dia, jumlah kasus kecelakaan hingga H-2 tahun ini mencapai 78 kasus dengan 49 orang meninggal dunia, 30 orang luka berat, dan 75 orang luka ringan. Hari yang sama tahun lalu terjadi 60 kasus dengan 58 orang meninggal dunia, 70 orang luka berat, dan 64 orang luka ringan.

Kasus menonjol yaitu kecelakaan yang terjadi di Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, pada hari Sabtu (21/10). Kecelakaan tersebut menyebabkan tewasnya Pendi (32) dan keluarganya, yaitu istrinya, Nurhomsah (28), dan dua anaknya, yaitu Ardia Pradita (7) dan Najril Ilham (1). (who/MKN)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044