The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Rabu, 28 Februari 2007

Pulau Buru Kembangkan Sejumlah Pelabuhan

Namlea, Kompas - Kabupaten Buru, Maluku, secara bertahap mengembangkan pelabuhan-pelabuhan laut sebagai pintu penghubung dengan daerah-daerah lain. Selama ini jalur perekonomian terpusat di ibu kota Namlea sehingga terjadi kesenjangan dengan daerah tetangganya itu.

Pintu-pintu masuk yang dikembangkan adalah Pelabuhan Namlea di sisi timur, Teluk Bara di sisi barat, Leksula dan Namrole di sisi selatan, dan Fogi atau Pasir Putih yang merupakan pulau kecil di sebelah barat. Keempat pelabuhan laut tersebut akan membuka akses ke kabupaten dan provinsi tetangga. Pelabuhan Namlea menghubungkan Buru dengan Ambon, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Pelabuhan Teluk Bara berpotensi menjadi pintu utama menuju Kabupaten Kepulauan Sula.

"Buru letaknya sangat strategis karena berada di pelayaran internasional Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 3. Jalur itu bersinggungan dengan Fogi. Karena itu, di sana akan dibangun pelabuhan samudra untuk menarik kapal-kapal internasional transit, misalnya untuk mengisi bahan bakar," kata Ahmad Jawa, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buru, Selasa (27/2).

Fogi, lanjutnya, telah direkomendasikan sebagai pintu penghubung dengan dunia internasional. Melalui pintu itu, komoditas ekspor dari Buru, seperti kayu putih, kakao, dan cengkeh, diharapkan lebih mudah dipasarkan.

Pengembangan pintu-pintu masuk tersebut, kata Ahmad lagi, dilakukan secara bertahap. Saat ini pelabuhan yang dikembangkan adalah Namlea, Leksula, dan Namrole. Perluasan Pelabuhan Namlea sudah memasuki tahun kelima dengan penambahan panjang dari 60 meter menjadi 160 meter dan penambahan lebar dari 8 meter menjadi 20 meter.

Perluasan itu, lanjutnya, juga disertai penambahan pemandu navigasi laut supaya kapal besar seperti KM Lambelu bisa bersandar. Saat ini kapal-kapal besar hanya bisa berlabuh pada jarak 2 mil dari garis pantai karena dasar laut dangkal. Penumpang dan barang harus dijemput dengan kapal-kapal motor kecil. Kondisi ini sangat berbahaya terutama saat musim gelombang besar. (ANG)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044