MalukuProv.go.id, Rabu, 01 Nopember 06
Ribuan warga padati pelataran masjid Al Muhidin
[PHOTO: Suasana di pelataran Masjid Al Muhidin, Selasa (3/10) siang kemarin atau
tepat tanggal 8 Syawal 1427 H]
Sejak pukul 10.00 WIT, dengan menggunakan kendaraan bermotor ribuan warga Kota
Ambon dan warga dari Desa Jazirah Leihitu berbondong-bondong menuju ke Negeri
Mamala. Mereka tumpah ruah, memadati pelataran Masjid Al Muhidin.
Terikanya matahari tak menyurutkan niat warga untuk menyaksikan dari dekat acara
adat tahunan, baku pukul sapu ini, yang tahun ini mengangkat tema: “Dengan Acara
Ada Baku Pukul Sapu Katong Tingkatkan Rasa Persaudaraan Menuju Maluku Baru
Yang Damai”.
Tepat usai Shalat Ashar atau sekitar pukul 03.00 Wit, sekitar 40-an pemuda Mamala
dengan telanjang dada memasuki pelataran Masjid yang dijadikan gelanggang baku
pukul sapu.
Selain warga, hadir pula dalam acara ini, Wakil Gubernur Maluku MA Latuconsina,
Sesepuh Negeri Mamala Letjen TNI (Purn) Suady Marasabessy, sejumlah pimpinan
TNI/Polri di daerah ini, Muspida dan tokoh-tokoh agama dan tokoh adat Negeri
Mamala.
Mengawali baku pukul sapu ini, Wagub, Suady Marasabessy dan Pimpinan TNI/Polri
didaulat untuk memukul tubuh para peserta dengan batang lidi dari pohon enau.
Ttass … ttasssss… suara itu terdengar saat para peserta baku pukul sapu
melayangkan batang lidinya ke tubuh lawannya. Tak lama berselang, darah segar
mulai mengucur disekujur tubuh para pemuda Mamala. Tak ada teriakan ataupun
suara rintihan kendati darah terus menetes dari tubuhnya. Hal ini tidak menyurutkan
semangat “tempur” mereka dalam ajang adu nyali ini.
Suara teriakan malah terdengar para penonton yang ngeri melihat acara ini. Apalagi
saat tubuh peserta mulai mengeluarkan darah. Sekitar 30 menit baku pukul sapu ini
berlangsung. Acara diakhiri dengan dioleskan minyak tasala atau minyak Mamala
oleh wagub dan sejumlah Muspida ke tubuh peserta yang mengeluarkan darah.
Setelah dioleskan minyak Mamala, bekas luka yang ada disekujur tubuhnya hilang
tidak berbekas paling lambat tujuh hari. Pengalaman Nasrul Hanafi Mony (19 tahun)
yang telah empat kali mengikuti kegiatan ini. “Tidak sakit. Ini budaya leluhur dan kita
merasa terpanggil untuk ikut dalam acara tahunan ini,” akunya.
Acara ini diisi dengan penampilan artis-artis ibukota asal Maluku yang tergabung
dalam PAPPRNA, Nanaku Group, dan tampilan pelawak Om Koko Group yang
mampu megocok perut warga saat itu.
Ikut tampil pula dengan tari-tarian daerah yang dibawakan Pela Negeri Mamala Desa
Lateri, Kecamatan Baguala dan Gandong Negeri Mamala, Desa Tiouw Kecamatan
Saparua, Malteng, dan Tari Alifuru yang disuguhkan pemuda-pemudi Negeri Mamala.
malukuprov.go.id © 2006, Dinas Informasi Dan Komunikasi - Pemerintah
Provinsi Maluku
|