MalukuProv.go.id, Kamis, 04 Januari 07
Awas imbas badai Isobel
Ketinggian Gelombang Laut Seram Dan Buru Bisa Bergerak Naik
Warga Maluku yang menggunakan jalur transportasi laut dihimbau untuk lebih
berhati-hati dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini. Cuaca
buruk ini, diperparah lagi dengan ancaman badai Isobel yang diprediksi akan
memprorak-porandakan beberapa pulau di tanah air. Badai yang bergerak dari Benua
Australia itu akan mengguncang perairan Pulau Jawa, Bali, Sulawesi dan NTB dan
sekitarnya.
Untuk Maluku sendiri, diprediksi akan ikut merasakan imbas dari badai tropis yang
dinamakan Isobel itu. Bahkan badai ini akan menimbulkan perubahan gelombang
yang tinggi di beberapa perairan di Maluku, demikian disampaikan Prakirawan
Stasiun Meteorologi Ambon, Fransina Pattinama.
Cuaca buruk di Maluku yang dikuti dengan hujan serta angin kencang dan gelombang
laut yang tinggi, sebagai bagian pengaruh dari pergerakan badai Isobel.
Untuk wilayah Maluku, lanjut Pattinama, dampak badai tersebut juga terasa di Laut
Banda, Laut Aru, Laut Halmhera, Laut Maluku, Laut Seram dan Laut Buru dan
gelombang diperkirakan bergerak naik sekitar 0,5-1,25 meter pada laut Seram, Buru,
Halamhera dan laut Maluku.
Demikian pula halnya di laut Banda, Aru dan laut Arafura ketinggian gelombang laut
dapat mencapai 1,25-2,5 meter. Untuk itu, dia menghimbau kepada para pengguna
jasa laut agar lebih berhati-hati dalam menggunakan jasa pelayaran laut, minimal satu
pekan ke depan harus diwaspadai. "Kita memperkirakan dampak badai teropis Isobel
yang terjadi di Pantai Barat Australia masih akan terjadi dalam sepekan ini. Untuk itu,
kita menghimbau kepada masyarakat, agar dapat berhati-hati dan dapat membaca
kondisi alam," pungkasnya.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Departemen Perhubungan menghimbau
kepada kapal barang dan penumpang khususnya yang bertonage rendah untuk tidak
melaut hingga 6 Januari mendatang. Hal ini karena kondisi cuaca buruk dan
gelombang tinggi di kawasan perairan Indonesia, salah satunya di Laut Maluku.
Masih terkait dengan buruknya cuaca, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
Benny Gasperz mengatakan pihaknya telah berkoordinasi terutama lewat syahbandar
yang memiliki pangkalan speed boat, seperti di Desa Tulehu dan Wasairisa.
Demikian pula untuk lokasi penyeberangan sungai. "Saya telah meminta Kakandatel
Tulehu dan ASDP untuk memperhatikan keselamatan karena perubahan cuaca yang
sulit ditebak," jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya juga telah mengimbau sekiranya cuaca buruk, pihak Adpel dan
ASDP untuk tidak memberikan izin pelayaran untuk melakukan aktivitas laut. Dia
menambahkan sebagai antisipasi penerbangan udara, pihaknya telah berkoordinasi
dengan pihak Angkasa Pura Bandara Pattimura. Dimana pada tanggal 2-4 Januari
penerbangan diimbau tetap waspada, karena buruknya kondisi cuaca. "Saya sendiri
tidak hafal jaraknya. Tapi untuk udara ini tergantung kondisi jarak pandang," jelas
Gasperz.
Menurutnya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BMG Maluku telah
mengeluarkan himbauan bagi pelayaran laut dan udara untuk tidak memaksakan
beraktivitas bila kondisi cuaca buruk. "Tiap hari BMG mengirim laporan cuaca ke
stasiun radio pantai, dan ini akan disiarkan ke seluruh radio kapal. Larangan itu
kewenangan Adpel dan BMG. Kita belum ada larangan hanya sekedar himbauan,"
ucap dia.
Menyoal kesiapan armada kapal patroli untuk melakukan pengawasan di lapangan
terkait buruknya cuaca ini. Gasperz tidak dapat memastikan. Pasalnya, saat ini
pihaknya belum memiliki armada kapal keselamatan. "Tahun ini Adpel baru
direncanakan mendapatkan kapal patroli kelas III. Tapi kapal jenis ini panjangnya
hanya 28 meter. Kita usulkan tahun 2008, mendapatkan kapal patroli kelas I,
sehingga kalau terjadi musibah kapal ini bisa bergerak melakukan pertolongan,"
pungkasnya.
malukuprov.go.id © 2006, Dinas Informasi Dan Komunikasi - Pemerintah
Provinsi Maluku
|