The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

MalukuProv.go.id


MalukuProv.go.id, Senin, 08 Januari 07

Kantor perwakilan buat rakyat Maluku

Berdiri tahun 1960, kantor penghubung yang kemudian difungsikan lagi menjadi Mess Maluku baru pertama kali direnovasi total semasa pemerintahan Karel Albert Ralahalu dan Muhammad Abdullah Latuconsina. Awalnya kantor pelayanan bagi masyarakat Maluku ini hanya seluas 600 meter persegi.

Kini kantor penghubung dan mess bagi masyarakat Maluku menjadi salah satu icon keindahan wilayah Ibukota negara ini. Kantor ini berlokasi dilalan Kebon Kacang Raya Nomor 20 Jakarta Pusat. Sejak awal pembangunannya hingga kini kantor tersebut memiliki dua fungsi, yakni sebagai kantor penghubung sekaligus mess buat rakyat Maluku.

Pembangunan kantor ini dengan pertimbangan efisensi anggaran dan efektivitas tugas kepemerintahan Maluku di Jakarta. Ketika ke Jakarta aparatur pemerintah termasuk gubernur, tidak lagi menyisihkan uang buat biaya hotel berbintang lima yang cukup mahal. Uang tersebut bisa kembali masuk ke kantong pemerintah. Dengan demikian, pemerintah telah memiliki kantong panerimaan. tersendiri, sekaligus dilakukannya efisiensi anggaran.

Tingginya intensitas kunjungan pejabat dan aparatur pemerintah ke Maluku, akan mendatangkan manfaat yang lebih banyak bagi mess Maluku. Tahun 2005 tingkat kunjungan pejabat dan aparat pemerintah provinsi Maluku ke Jakarta mencapai 2.630 otang dengan biaya penginapan lebih dari Rp. 800 juta.

"Kondisi di atas pada hakekatnya membutuhkan tempat menginap dan fasilitas kerja bagi staf di Jakarta sebagai penguhubung, serta pendukung Pelaksana tugas pejabat atau aparat agar urusan-urusan dinas di Jakarta menjadi lancar dan efektif," demikian disampaikan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Antonius Sihaloho dalam pemaparannya kepada tamu yang hadir dalam peresmian kantor penghubung dan Mess Maluku, di Jakarta, Sabtu (6/1).

Renovasi kantor berlantai delapan ini dimulai tahun 2005. biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan kantor dan mess Maluku ini mencapai Rp 39,3 Miliar. Untuk membangun kantor megah ini, dipakai konsultan perencana pembangunan PT Adhika Cipta Lestari Imperindo, sedangkan pelaksana konstruksi PT Mitra Gema Mandiri dan konsultan pegawas adalah PT Panca Indra Prawita.

Luas bangunan mencapai 5.000 meter Persegi diatas lahan 1.460 meter Persegi. Bangunannya terdiri dari 8 lantai, ditambah 1 besmen dan I metanik. Arsitektural bangunan didominasi oleh garis vertikal guna menegakan kemegahan atau menjulang tingginya bangunan itu, diantara pemukiman warga Kebun Kacang.

Lima sirip utama bangunan tampak depan serta jumlah 9 lantai termasuk besmen utama menujukan siwalima yang merupakan semboyan utama orang Maluku, dengan bentuk ruang yang cenderung persegi guna memaksimalkan pemanfaatan ruang yang ada.

"Tempat berkumpul untuk menyelesaikan sesuatu maksud tertentu merupakan fungsi dari bangunan tradisionil Maluku yang disebut Baileo, yang salah satu cirinya adalah atap Manumata yang diserapkan pada atap utama bangunan ini serta kanopi teras," terang Sihaloho.

Ornamen Cengkih dan Pala serta bentuk ukiran khas Maluku menghiasi interior bangunan guna menambah nilai arsitektur bangunan ini. Rencana pemanfaatan ruang, dari kedelapan lantai tersebut telah direncanakan pemanfaatannya sebagai ruang komersil, kantor serta penginapan yang diharapkan kiranya dapat menambah pendapatan asli Daerah Maluku.

Ketika kita masuk gedung berlantai delapan itu, tersedia 1 lobi, restoran, dapur dan recepsionis. Lantai duanya terdiri dari ruang kantor. Lantai 3 tersedia ruang kantor untuk pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten di Maluku.

Lantai 4 terdapat 13 kamar setara dengan standard lantai 5 ada 14 kamar setara dengan standard. Lantai enam terdiri dari 13 kamar setara dengan Deluxe. Lantai 7 ada tuiuh kamar setara dengan sweet room di lantai 8 ruang dipakai sebagai ruang serbaguna.

"Besmen akan memuat lahan parkir sebanyak 17 buah mobil. Sedangkan bangunan samping adalah rumah dinas kepala perwakilan," tandas Sihaloho, dihadapan Mendagri M Maruf, Menteri Kelautan dan Perikanan Fredi Numbery, Gubemur Maluku Karel Albert Ralahalu, Wakil Gubernur Maluku Muhammad Abdullah Latuconsina, Dubes Rusia, dan sejumlah pejabat Muspida.

Walikota DKI Jakarta mewakili Gubernur DKI Jakarta, memberikan apresiasi positif terhadap pembangunan kantor penghubung dan Mess Maluku. Dengan adanya kantor perwakilan Maluku di Jakarta, kerjasama yang sinergis antara kedua pemerintahan daerah dapat terus ditumbuhkembangkan atas dasar prinsip saling menguntungkan, diantaranya pengembangan pariwisata, kerjasama di bidang kebudayaan ekonomi dan investasi.

Mendagri M Ma'ruf, sempat memberikan pujian atas dibangunnya kembali kantor penghubung dan Mess Maluku di Jakarta. Langkah pemerintah provinsi ini dinilai memadai. Kebijakan pemerintah provinsi dinilai sebagai langkah staretegi yang tepat untuk memasarkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh provinsi Maluku.

"Kita ketahui bersama saat ini Jakarta masih merupakan pusat perekonomian negara. Tentunya investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia akan mencari berbagai informasi di jakarta," ungkap Maruf.

Namun, Ma'ruf mengingatkan langkah yang ditempuh pemerintah akan menjadi tidak efektif bila tidak disertai langkah-langkah untuk mendukung peningkatan investasi di provinsi Maluku itu sendiri.

Kantor perwakilan hanya merupakan sarana fisik yang hanya akan efektif apabila didukung oleh strategis-strategis pendukung misalnya penyelenggaraan event untuk memperkenalkan berbagai potensi unggulan yang ada di Maluku dalam bentuk ekspo. Untuk mendukung akses informasi mengenai potensi investasi di provinsi Maluku, tentunya kantor perwakilan juga harus dilengkapi dengan data potensi provinsi Maluku yang lengkap. Sehingga investor yang memerlukan informasi tentang daerah itu, dapat terlayani dengan baik di kantor perwakilan.

Dia berharap setelah diresmikan, gedung ini hendaknya lebih inovatif, kreatif didalam mengembangkan potensi-potensi pada daerah itu untuk dikembangkan demi kemajuan provinsi Maluku pada umumnya dan daerah pada khususnya melalui berbagai upaya yang perlu dikembangkan.

Gubernur Maluku, melihat pembangunan kembali kantor penghubung dan Mess Maluku sebagai tantangan. Melalui pemerintah daerah, masyarakat Maluku dan dunia usaha Maluku semua sudah disiapkan. Tinggal bagaimana memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini.

"Sungguh kita berada di tempat yang sangat strategis di jantung kota Jakarta. Sehingga kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka kita akan tinggalkan," papar Ralahalu.

Ralahalu juga akan meresponi permintaan Mendagri untuk meyiapkan data-data potensi Maluku bagi investor. "Sekarang kita sudah masuk kesana, tinggal kita sempurnakan kembali data-data yang sudah ada, dan jika sudah selesai kita akan tempatkan di lantai 3 kantor ini," tutur Ralahalu.

Ralahalu mengingatkan Mess Maluku tidak hanya untuk pejabat, tapi terbuka untuk masyarakat Maluku. Peluang utama yang akan ditawarkan kepada investor, adalah perikanan sebagai leading sector, kemudian kita punya kehutanan, dan pertambangan. "Perikanan kita memberikan kontribusi bagi perikanan nasional sebesar 26 persen termasuk pengelolaan," ungkap Ralahalu.

malukuprov.go.id © 2006, Dinas Informasi Dan Komunikasi - Pemerintah Provinsi Maluku
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044