The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

MalukuProv.go.id


MalukuProv.go.id, Rabu, 15 Nopember 06

Suporter Tulehu-Mamala bentrok

Indra Ohorela Terluka, 'Pace' Ohorella Dihujani Pukulan

Himbauan dini dari Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu agar ketika masyaralat menonton sepak bola tidak disertai dengan menonton aksi tinju saat pembukaan Turnamen Sepakbola Menpora Cup II, Sabtu (4/11) lalu terbukti sudah. Kejadian memilukan itu mewarnai pertemuan bergengsi nan menegangkan antara PS Hatusela (Mamala) kontra Tulehu Putra di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Selasa, kemarin sore.

Dalam pertemuan kedua tim beda kecamatan itu, sedikitnya satu balita bernama Indra Ohorella (3 tahun), terluka akibat lemparan supporter dari luar stadion yang disasarkan kepada pendukung fanatik Tulehu Putra di tribun kanan stadion kebanggaan masyarakat Maluku ini.

Riak-riak kecil di tengah tribun terbuka dan tribun kanan sudah tersaji ketika kedua tim melakoni 15 menit hingga 45 menit babak pertama. Apalagi, gol Striker Zulham Lestaluhu di menit ke-44 kian meningkatkan tensi permainan kedua tim.

Gol itu membuat pendukung kedua tim saling mengejek dan saling menentang untuk beradu fisik. Puluhan aparat kepolisian yang ditugaskan menjaga keamanan selama berlangsungnya kejuaraan sepakbola yang diselenggarakan DPD KNPI Maluku ini dengan siap melerai massa penduung kedua tim.

Menit-menit yang menegangkan terus membuntuti atmosfir pertandingan Skuad Tulehu Putra dan Hatusela. Ketegangan itu juga tidak disikapi dengan kewibawaan maupun ketegasan wasit Cornels Ferdinandus maupun dua hakim garis yang bertugas John Hendriks Cs.

Sejumlah insiden di tengah lapangan maupun di depan gawang masing-masing tim, tidak responi pimpinan pertandingan dengan memberikan kartu atau menegur keras pemain yang melakukan pelanggaran. Yang terlihat justru, pimpinan pertandingan dengan enteng dan senyumnya menanggapi sebuah insiden antara pemain kedua tim yang 'berkonflik' di tengah lapangan.

Buah dari ketidaktegasan wasit Ferdinandus itu harus dibayar mahal di menit ke-75, saat pertandingan tinggal menyisahkan 15 menit untuk bubaran. Berawal dari sebuah kemelut antara Kapten Tulehu Putra Abdul Rahman Tawainella dengan Gelandang Hatusela, Firdaus Malawat di sekitar garis tengah lapangan.

Insiden tersebut memang langsung dilerai wasit. Namun, ketika wasit ferdinandus beranjak membelakagi rahman tawainella dan firdaus malawat, insiden baru yang dipicu ulah Rahman Tawainella yang ingin memukul Firdaus Malawat. Melihat, kapten mereka beradu fisik, rekan-rekan Rahman Tawainella datang membantu kapten tim mereka.

Sebagai pemain senior, Khairil Anwar "Pace" Ohorella dengan bijak ingin menyudahi kemelut tersebut. Namun, niat baiknya ditanggapi lain pemain-pemain Hatusela yang langsung menyarangkan pukulan bertubi-tubi ke bagian kepala Pace Ohorella, mantan pemain Persebaya Surabaya dan mantan pemain PSSI ini.

Kejadian di tengah lapangan merembet di turbin bagian kanan di bagian dalam stadion dan di luar stadion. Saling kejar-kejaran antara suporter dan pemain pun tak terelakan.

Tak puas dengan ketegasan aparat melerai bentokan tersebut di dalam dan di luar stadion, massa pendukung kedua tim pun memilih lokasi di depan rumah Jhon Mailoa, Ketua Pengda PSSI Maluku, sebagai lokasi alternatif saling melempari satu dengan yang lain.

Selang beberapa saat, sebagai buntut kejadian di Karpan informasi yang diperoleh menyebutkan ada juga pelemparan batu terhadap iring-iringan pendukung Tulehu Putra yang ingin pulang ke Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, di seputaran Jalan Batumerah, Lateri, dan Passo semalam.

"Kami melihat segala insiden yang terjadi di lapangan kemudian memicu perkelahian suporter, lebih banyak disebabkan karena ketidaktegasan wasit," ujar Marthen Sarimanelala dan Oyang Lumaela (23) mengomentari bentrok antara pendukung keseblasan Tulehu Putra dan Mamala Putra.

Menurut Oyang, jika dari awal wasit tegas, tidak akan muncul insiden perkelahian antara pemain maupun pendukung kedua keseblasan, Tulehu Putra dan Mamala Putra.

"Saya sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit-wasit selama turnamen ini, termasuk wasit yang memimpin pertandingan antara Tulehu Putra melawan Mamala Putra," ungkap Oyang yang diiyakan Marthen Sarimanela, warga Passo yang juga mantan pelatih sepakbola di daerah ini. Keduanya menilai wasit sedikit memihak kepada salah satu keseblasan sehingga akhirnya memicu bentrokan fisik pendukung kedua tim.

malukuprov.go.id © 2006, Dinas Informasi Dan Komunikasi - Pemerintah Provinsi Maluku
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044