The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Selasa, 03 Oktober 2006 16:23 WIB

Ada Upaya Benturkan Masyarakat dengan Aparat di Poso

PALU--MIOL: Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mensinyalir adanya upaya orang-orang tak bertanggung jawab yang ingin membenturkan aparat keamanan khususnya kepolisian dengan masyarakat di Kabupaten Poso.

"Cara mereka yaitu dengan menebar isu menyesatkan di tengah masyarakat seperti yang menjelek-jelekkan aparat atau institusinya," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP M Kilat di Palu, Selasa.

Buah dari provokasi demikian itu, menurut dia, antara lain penyerangan oleh massa pada Jumat (29/9) pekan lalu terhadap aset dan personil Polri saat melaksanakan tugas mengusut kasus hilangnya dua warga Masamba (Provinsi Sulsel) di Taripa, Ibu Kota Kecamatan Pamona Timur di Kabupaten Poso.

Arham Badarudin, 32, dan Randy Rahman, 17, keduanya pedagang pengumpul ikan asal Masamba, hilang di pedalaman Kabupaten Poso saat dalam perjalanan dari Ampana (Ibu Kota Kabupaten Tojo-Unauna, Sulteng) sehari setelah pelaksanaan eksekusi mati terhadap Fabianus Tibo dan kawan-kawan.

Sementara mobil kijang pikap yang mereka kendarai sudah ditemukan di sebuah jurang dekat Desa Taripa.

Peristiwa lainnya adalah penghadangan massa terhadap aparat kepolisian saat melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) atas ledakan bom yang terjadi di Kelurahan Kawua, pinggiran Poso Kota, pada Minggu malam (1/1).

Kilat mengatakan, polisi hingga saat ini masih berusaha menahan diri untuk tidak terjebak dalam menanggapi aksi-aksi yang dilakukan sekelompok masyarakat tersebut.

"Akan tetapi, bila tindakan massa sudah keterlaluan, maka bisa saja aparat di lapangan kehabisan kesabaran sehingga mereka dengan terpaksa mengambil tindakan sesuai protap (prosedur tetap)," tuturnya, seraya mengingatkan masyarakat Poso untuk tidak mudah terpengaruh dengan provokasi menyesatkan yang dihembuskan oknum-oknum tertentu.

Masih, menurut Kilat, selain beredar isu menyesatkan yang berusaha membenturkan antara aparat keamanan dengan masyarakat, provokasi lain yang dilakukan orang-orang serupa antara lain melalui pesan singkat telepon selular/HP) yakni membenturkan pula antara masyarakat dengan masyarakat serta antara aparat dengan aparat.

"Upaya membenturkan aparat dengan masyarakat serta masyarakat dengan masyarakat nyaris berhasil, namun berkat kesadaran yang lainnya memberikan masukan dan nasehat sehingga kontak fisik secara langsung belum terlihat dan mudah-mudahan ke depan tidak terlihat," kata dia.

Gubernur Sulteng, Bandjela Paliudju, sendiri sudah mengingatkan masyarakat Poso untuk tidak terjebak dalam tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain hanya karena terprovokasi dengan isu menyesatkan yang dihembuskan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Mulai terindentifikasi

Polda Sulteng sendiri dilaporkan sudah berhasil mengindentifikasi sejumlah orang yang diduga menggerakkan massa dalam aksi penyerangan Jumat pekan lalu yang mengakibatkan sejumlah aset Polri di Kecamatan {Pamona Timur) rusak dan terbakar.

Akan tetapi, tindakan penangkapan belum dilakukan dikarenakan polisi masih membutuhkan tambahan keterangan saksi dan alat bukti. "Ada langkah-langkah hukum yang harus ditempuh sebelum dilakukan penangkapan, dan saat ini polisi sudah memeriksa empat orang saksi," kata Kilat menambahkan. (Ant/OL-02)

Copyright © 2006 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044