The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Radio Nederland Wereldomroep, 23-01-2007

Jemaah Islamiyah Juga Aktif di Poso

Listen

Pencarian perusuh Poso terus berlangsung. Sementara itu Badan Intelijen Negara BIN mengumumkan beberapa orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus teror Poso adalah anggota Jemaah Islamiyah. Beberapa di antaranya bahkan alumni Afganistan. Seberapa jauh kita dapat mempercayai pernyataan BIN ini? Ikuti penjelasan Sidney Jones, pakar terorisme Asia Tenggara pada International Crisis Group di Jakarta.

Tanah Runtu

Sidney Jones [SJ]: "Memang benar sekali, karena apa yang terjadi mulai dengan pengiriman seorang JI (Jemaah Islamiyah) dari Mindanao ke Poso pada tahun 2002. Namanya Hasanudin, orang Indonesia, orang dari Wonogiri di Jawa Tengah, yang sudah mengakui bahwa dia yang bertanggungjawab atas mutilasi para siswi dan hampir semua kejahatan yang terjadi di Poso selama tiga tahun belakangan ini. Dia yang mendirikan satu sel JI di Poso, tapi juga lambat laun merangkap Palu di Sulawesi Tengah."

"Selama ti! ga tahun belakangan ini ada satu aliran ustad dari Solo dan juga dari Jawa Tengah yang ke daerah Poso, namanya Tanah Runtu, suatu kompleks kecil di sana, untuk mengajar dan berdakwa dan lain sebagainya. Jadi sudah ada satu kelompok yang cukup kuat dari JI di sana, yang terdiri dari baik dari orang Jawa maupun dari orang lokal."

Berbahaya

Radio Nederland Wereldomroep [RNW]: "Tapi BIN juga mengatakan bahwa pelaku kerusuhan adalah alumni Afganistan yang berasal dari Poso sendiri. Ini bisa dikatakan sangat berbahaya. Bagaimana ini menurut anda?"

SJ: "Saya nggak tahu apakah ada yang dari Afganistan yang berasal dari Poso, tetapi ada alumni Afganistan dari Jawa yang mengajar di Poso. Dan sudah ada satu orang yang cukup tinggi dalam struktur JI yang ditembak mati oleh polisi tanggal 11 Januari."

RNW: "Menurut anda alasan Jemaah Islamiyah untuk memilih Poso, alasannya apa?"

Penghentian kekerasan

SJ: "Alasannya cuma bela orang Islam yang sedang dibunuh oleh orang Kristen pada tahun 2000. Jadi kenapa JI pertama kali ke Poso, itu karena pada tahun 2000, akhir bulan Mei, awal bulan Juni, ada beberapa peristiwa pembantaian orang Islam oleh orang Kristen di daerah sana. Dan sampai saat ini orang Islam di daerah Poso merasa bahwa pembantaian itu belum dipertanggungjawabkan oleh siapa saja. Polisi juga tidak berminat melihat siapa yang bertanggung jawab. Tapi mulai dengan bulan Juni 2000, ada kelompok JI yang datang ke Poso untuk melatih orang lokal, bagaimana memerangi musuh Islam di sana."

Pemerintah tampaknya begitu gencar ingin mengh! entikan kekerasan di Poso, sedangkan masyarakat Poso sendiri lebih ingin agar polisi menghentikan sementara pengejaran tersangka aksi kekerasan. Bagaimana sikap keras pemerintah ini bisa dijelaskan?

© Hak cipta Radio Nederland 2007 Disclaimer
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044