Liputan6.com, 25/01/2007 00:36
Pro-Kontra Pemekaran Bengkalis dan Tual
[PHOTO: Unjuk rasa warga menolak rencana pemekaran Kabupaten Bengkalis.]
Rencana pemekaran Kabupaten Bengkalis, Riau, menjadi tiga kabupaten masih
mengundang pro dan kontra. Sedangkan di Kota Tual, Maluku, dua kelompok
pendukung dan penentang pemekaran kota nyaris bentrok di kantor gubernur.
Liputan6.com, Bengkalis: Tak sampai dua pekan, warga Bengkalis, Riau, baru-baru
ini kembali berunjuk rasa menolak rencana pemekaran Kabupaten Bengkalis. Mereka
mensinyalir pemekaran hanya memenuhi kepentingan sejumlah elite politik yang
mengincar kekuasaan di kabupaten baru [baca: Warga Bengkalis Menolak
Pemekaran Daerah].
Bengkalis direncanakan menjadi tiga kabupaten, yakni Bengkalis, Mandau, dan
Meranti. Adapun warga yang menentang usulan pemekaran mengkhawatirkan
Bengkalis sebagai kabupaten induk akan kehilangan pemasukan dari hasil minyak
bumi.
Padahal, selama ini, jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Bengkalis
mencapai Rp 2 triliun. Sebagian besar pemasukan daerah dari hasil minyak bumi.
Dan jika dipecah, kabupaten induk jelas tak mendapat bagian karena sumber minyak
bumi berada di Mandau dan Meranti.
Namun, aksi itu mendapat tandingan dari penduduk Mandau dan Meranti yang
mendukung pemekaran. Alasannya, jarak ibu kota kabupaten, yakni bengkalis jauh
dari kawasan mereka. Kini, kepolisian setempat berupaya mencegah agar kedua
kelompok tersebut tidak bertemu untuk menghindari konflik antarwarga.
Pro dan kontra mengenai pemekaran wilayah juga terjadi di Maluku. Belum lama ini,
kelompok yang mendukung dan menolak pemekaran Kota Tual--ibu kota Kabupaten
Maluku Tenggara--nyaris bentrok di Kantor Gubernur Maluku di Ambon. Insiden ini
berlangsung saat menunggu kedatangan rombongan dari Departemen Dalam Negeri
yang akan bertemu tokoh masyarakat Maluku Tenggara.
Rencananya Kota Tual dijadikan sebagai kota administratif. Dan ibu kota Kabupaten
Maluku Tenggara akan dipindahkan ke Pulau Kei Kecil. Namun, rencana yang masih
dalam pembahasan ini berujung pro dan kontra. (ANS/Yusril Ardanis dan Sahlan
Heluth)
Copyright (c)2000-2005 Surya Citra Televisi - All Rights Reserved
|