The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jumat, 29 September 2006

Jenazah Dominggus Diotopsi Ulang

Oleh Norman Meoko/Inno Jemabut

Jakarta - Keluarga Dominggus da Silva, Jumat (29/9) siang ini, akan membongkar makam Dominggus da Silva, salah seorang terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dieksekusi Jumat (22/9) dini hari lalu bersama Fabianus Tibo dan Marinus Riwu.

"Jenazah Dominggus da Silva yang dimakamkan di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat siang ini akan dibongkar untuk diotopsi ulang untuk memastikan adanya kekerasan terhadap yang bersangkutan," demikian Koordinator Penasihat Hukum Tibo dkk, Roy Rening ketika dihubungi SH, Jumat pagi.

Penegasan itu berbeda dengan pernyataan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Paulus Purwoko di Jakarta, Kamis (28/9) siang, yang mengatakan bahwa keluarga Dominggus da Silva membatalkan rencana membongkar makam Dominggus da Silva.

"Saya baru dapat kabar dari Polda NTT bahwa keluarga Dominggus membatalkan niatnya untuk membongkar makam," kata Paulus Purwoko. Dia menambahkan, pihaknya tidak tahu pasti penyebab batalnya niat tersebut.

Roy Rening mengaku heran dengan pernyataan Irjen Paulus Purwoko itu. "Dia (Irjen Paulus Purwoko-red) tidak berhak mengeluarkan pernyataan itu. Yang berhak adalah saya sebagai koordinator penasihat hukum Tibo dkk," tegasnya.

Koordinator penasihat hukum Tibo dkk itu menambahkan bahwa pembongkaran makam Dominggus da Silva itu untuk mencari bukti adanya kesalahan prosedur eksekusi terhadap yang bersangkutan. "Kami sudah menemukan bukti terjadinya kesalahan prosedur eksekusi terhadap Fabianus Tibo dan Marinus Riwu," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT, Brigjen Robertus Bellarminus Sadarum yang dihubungi SH ternyata telepon selulernya tidak aktif.

Sikap Forkoma PMKRI

Pada bagian lain, Badan Pekerja Nasional Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (BPN Forkoma PMKRI) mendukung upaya-upaya internasional dalam pengungkapan kontroversi dan misteri eksekusi Tibo dkk dan pengungkapan kasus Poso secara keseluruhan.

Dalam pernyataannya yang ditandatangani Ketua BPN Forkoma PMKRI Hermawi F Tsalim, Kamis (28/9), ditegaskan bahwa pengungkapan tersebut bisa melalui Komisi Hak Asasi Manusia (human rights committee) PBB ataupun oleh berbagai lembaga swadaya internasional.

Dalam kesempatan itu, BPN Forkoma PMKRI juga menyesalkan tindakan Kapolres Kabupaten Sikka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Endang Syafruddin yang telah menetapkan tiga tersangka yang dikonstatir sebagai dalang kerusuhan di Maumere pada 22 September 2006. Salah satu tersangka di antaranya adalah Ad, yang penyebutan namanya secara lengkap dan dinyatakan sebagai aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI).

"Penyebutan nama Ad secara lengkap disertai penyebutan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) patut disesalkan, karena hal tersebut bukan saja melanggar prinsip asas praduga tidak bersalah, tapi juga membuka peluang tafsir seolah-olah institusi/organisasi (PMKRI) ingin diseret terlibat ke dalam lingkaran kerusuhan ini," tegas Hermawi F Tsalim yang juga anggota DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu. n

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/batoemerah
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044